Halaman

Kamis, 10 November 2011

Pelajaran 9 : Yose Strategy


Yose adalah babak akhir. Itu artinya dalam pelajaran ini anda akan diajak untuk menguasai semua hal tentang babak akhir. Dan anda juga akan diberi gambaran tentang apa saja yang akan terjadi pada babak akhir.  
Ote

Pelajaran pertama tentang Yose adalah tentang Ote. Ote secara harafiah dapat diartikan sebagai sebuah langkah menuju raja lawan. Ya, buat anda yang familiar dengan Catur, Ote ini sama artinya dengan Skak. Atau dengan kata lain Ote merupakan kondisi di mana ada bidak lawan yang sedang mengancam (untuk menangkap) sebuah Gyoku. Atau dalam sudut pandang Seme dan Uke dikatakan bahwa Ote merupakan kondisi di mana ada bidak lawan yang menyerang sebuah Gyoku.

Gambar di atas adalah contoh Ote. Kyo Sente mengancam (untuk menangkap) Gyoku Gote di 1a. Dalam bahasa Seme dan Uke, gambar di atas dapat dikatakan bahwa Kyo Sente menyerang Gyoku Gote.

Ada 3 jenis Ote :
-normal
-discover
-double

Normal Ote adalah Ote biasa. Bidak yang bergerak atau yang di Drop adalah yang menyerang Gyoku lawannya. Contohnya adalah seperti gambar di atas. Kyo Sente menyerang Gyoku Gote, di mana jenis Ote itu adalah Ote yang normal atau biasa.

Discover Ote adalah Ote di mana bidak yang bergerak bukanlah bidak yang menyerang Gyoku. Bidak yang menyerang Gyoku justru yang tidak digerakkan. Sementara bidak yang bergerak justru tidak menyerang Gyoku lawan. Bidak yang tidak bergerak, namun dapat menyerang Gyoku lawan itu pasti merupakan bidak panjang (Kyo, Hisha, Kaku, Uma, atau Ryu).
Sementara Double Ote sebenarnya juga dapat dikategorikan sebagai Discover Ote. Hanya saja pada Double Ote, bidak yang bergerak juga ikut menyerang Gyoku lawannya. Sehingga ada dua bidak yang menyerang Gyoku lawannya, yakni bidak yang bergerak dan bidak yang tidak bergerak.


Keterangan gambar : Keima Sente (3d), Kyo Sente (1d), Kin Sente (1c), Gyoku Gote (1a), Gin Gote (2a)
Perhatikan gambar di atas! Apabila Kin Sente bergerak dari 1c ke 2c, maka itu adalah Discover Ote. Kin sebagai bidak yang bergerak, tidak menyerang Gyoku Gote. Namun Kyo Sente yang tidak digerakkan justru yang menyerang Gyoku.
Apabila Kin bergerak dari 1c ke 2b, maka itu adalah Double Ote. Ada dua bidak yang menyerang Gyoku Gote, yakni Kin Sente (yang digerakkan) dan Kyo Sente (yang tidak digerakkan).
Sedangkan apabila Kin bergerak dari 1c ke 1b itu termasuk Ote yang normal. Yang menyerang Gyoku Gote hanyalah Kin sebagai bidak yang digerakkan oleh Sente.

Semua Ote melalui Drop / Utsu dikategorikan sebagai normal Ote

Apa yang harus dilakukan oleh pemilik Gyoku yang terkena Ote? Tentu saja karena yang diserang adalah Gyoku, maka kita harus bertahan dari serangan itu. Ya ini termasuk ke dalam jenis Uke (bertahan), sementara langkah yang menyebabkan Ote itu termasuk dalam jenis Seme (menyerang).

Pertanyaan menarik tentunya adalah bagaimana cara bertahannya?

Cara 1 : Gyoku kabur ke petak kosong atau petak berisi bidak lawan (tangkap bidak lawan itu), di mana petak tersebut tidak mendapat pengaruh dari bidak lawan sama sekali

Cara 2 : Menangkap bidak yang menyerang Gyoku

Cara 3 : Blok serangan tersebut apabila yang menyerang adalah bidak panjang dan serangan dilakukan dalam jarak jauh

Keterangan gambar : Kyo Sente (2d), Fu Sente (1b), Kin Sente (4c), Gin Gote (3c), Kin Gote (1a), Gyoku Gote (2a)
Perhatikan gambar di atas! Terlihat bahwa Kyo Sente (2d) menyerang Gyoku Gote (2a). Anda bisa menggunakan 3 cara untuk bertahan dari serangan ini.

Cara 1 : kabur ke petak kosong atau petak yang berisi bidak lawan (tangkap bidak lawan), di mana petak itu tidak dipengaruhi bidak lawannya.
Dengan cara ini, Gyoku Gote dapat kabur ke petak kosong 3a, atau petak yang berisi bidak lawan yakni petak 1b (sambil menangkap Fu Sente di 1b). Anda pasti tau bahwa Gyoku Gote tidak dapat kabur ke petak kosong 3b dan 2b karena kedua petak itu dipengaruhi oleh bidak Sente.

Cara 2 : menangkap bidak yang menyerang Gyoku
Kyo Sente di 2d, sebagai bidak yang menyerang Gyoku Gote di 2a, ternyata dapat ditangkap oleh Gin Gote yang ada di 2d. Sehingga ini bisa juga dijadikan salah satu cara untuk bertahan dari serangan tersebut.

Cara 3 : blok serangan
Karena serangan Kyo dari 2d ke Gyoku 2a adalah serangan jarak jauh, maka Gote bisa bertahan dari serangan ini dengan cara blok. Cara bloknya bisa dengan menggerakkan bidak, yakni menggerakkan Gin dari 3c ke 2b atau menggerakkan Kin dari 1a ke 2b. Bisa juga blok dengan Drop bidak, yakni Drop di petak 2b atau 2c. Namun anda pasti tau bahwa petak 2c tidak dipengaruhi (dijaga) oleh bidak Gote, sehingga apabila Gote drop bidak di 2c maka bidak itu akan dapat ditangkap oleh Kyo Sente dan kembali terjadi Ote. Sehingga akan lebih baik Drop bidak dilakukan di petak 2b yang dijaga secara ketat oleh Gin (3c) dan Kin (1a) Gote.

Anda mungkin ingin tau apa beda serangan jarak jauh dan serangan jarak dekat. Serangan jarak jauh adalah serangan yang dilakukan pada jarak lebih dari sepetak dari bidak yang diserang. Dalam kasus Ote, Ote dengan serangan jarak jauh dilakukan pada jarak lebih dari sepetak dari Gyoku yang diserang (seperti pada contoh kasus gambar di atas, serangan Kyo Sente di 2d terhadap Gyoku Gote di 2a digolongkan sebagai serangan jarak jauh).
Sementara serangan jarak dekat adalah serangan yang dilakukan pada jarak sepetak dari bidak yang diserang.

Serangan jarak jauh biasanya dilakukan oleh bidak panjang, yakni Kyo, Hisha, Ryu, Kaku, dan Uma. Serangan jarak jauh juga bisa dilakukan oleh Keima (ingat Keima tidak menyerang lawannya pada jarak sepetak bukan?). Serangan yang dilakukan oleh Keima ini unik. Karena serangan ini tidak bisa diblok sama sekali. Sementara serangan bidak panjang dari jarak jauh masih memungkinkan untuk diblok.

Tsumi

Sebuah Ote yang masih bisa di-Uke, masih memberikan kesempatan bagi pemain yang diserang Gyoku nya untuk bisa balik menyerang dan memenangkan pertandingan. Namun ada kondisi di mana Ote tidak bisa lagi di-Uke. Kondisi ini dinamakan Tsumi. Bagi anda yang familiar dengan Catur, Tsumi ini sama artinya dengan Skakmat.

Asumsikan di papan hanya ada 3 bidak, yakni dengan susunan seperti gambar di atas. Gambar di atas adalah contoh Tsumi. Kin Sente di 2b menyerang Gyoku Gote di 2a (Ote). Ote ini adalah Tsumi karena :
-Kin Sente tidak dapat ditangkap oleh Gyoku Gote, karena petak 2b dipengaruhi oleh Fu Sente
-Gyoku Gote tidak dapat kabur ke petak 3a, 1a, 1b, dan 3b karena keempat petak itu dipengaruhi oleh Kin Sente di 2b
-tidak ada bidak Gote lain yang dapat menangkap Kin Sente di 2b
-serangan Kin Sente ini dikategorikan sebagai serangan jarak dekat, sehingga mustahil diblok.

Jenis-jenis Tsumi
Tsumi ada banyak sekali jenisnya. Jenis-jenis Tsumi ini dibedakan satu dengan yang lainnya oleh banyaknya Ote beruntun yang diperlukan untuk menjadikannya sebagai Tsumi. Ada Tsumi yang hanya memerlukan satu Ote saja. Ada Tsumi yang memerlukan 3 Ote beruntun. Ada juga yang bahkan diperlukan sampai belasan Ote beruntun sampai akhirnya Tsumi.

Keterangan gambar : Gyoku Sente (9i), Kaku Sente (3d dan 1d), Keima Sente ( 2d), Gyoku Gote (1a), Fu Gote (2a dan 1c), Keima Gote (2b), Kyo Gote (2c dan 9f), Tokin Gote (9g)
Pada gambar di atas, baik Sente maupun Gote sama-sama bisa Tsumi. Yang membedakan adalah jumlah Ote beruntun yang diperlukan untuk menjadikannya Tsumi. Gote hanya perlu 1 Ote saja, yakni Tokin 9g ke 9h dan Tsumi.

Sementara Sente butuh 3 Ote beruntun untuk menjadikan posisinya itu Tsumi. Bagaimana caranya?
  1. Keima Sente 2d ke 1b (Naru) … OTE! (Ote pertama)
  2. Gyoku Gote tangkap Narikei Sente 1b
  3. Kaku Sente 1d tangkap Kyo Gote 2c (Naru) … OTE! (Ote kedua)
  4. Gyoku Gote kembali ke petak 1a
  5. Uma Sente 2c ke 1b … OTE! TSUMI (Ote ketiga)
Ada 3 Ote beruntun bukan?

Dalam setiap Tsumi, ada sebuah istilah yang sebenarnya saya sendiri yang menemukan, yakni Finishing Blow (selanjutnya bisa disebut FB saja). FB adalah Ote terakhir, dalam proses Ote beruntun. Ote terakhir ini tidak bisa di-Uke lagi. Sementara pada Ote-ote sebelum FB, memang masih bisa di-Uke.

Berdasarkan contoh gambar di atas, Ote pertama Gote, yakni Tokin 9g ke 9h adalah langsung FB. Karena Tsumi Gote pada contoh itu memang hanya butuh 1 Ote. Sementara untuk Sente, Ote pertama (Keima 2d ke 1b Naru) masih bisa di-Uke (dengan cara Gyoku tangkap Narikei 1b). Ote kedua Sente (Kaku Sente 1d tangkap Kyo Gote 2c dan Naru) juga masih bisa di-Uke Gote (dengan cara melarikan Gyoku nya dari 1b ke 1a). Barulah Ote ketiga (Uma 2c ke 1b), sudah tidak bisa di-Uke lagi. Dan Ote ketiga ini disebut juga FB.    

FB dan Aturan Drop 3 : Pawn Blow Rule

Pada Pelajaran 5 tentang Drop, saya janjikan ada 3 aturan Drop bukan? Namun pada Pelajaran 5 itu baru 2 yang saya sebutkan kan? Yakni DNA Rule, dan Nifu Rule. Nah aturan Drop ketiga ini berhubungan dengan FB.
FB / Finishing Blow, dapat dilakukan dengan bidak apa saja dan cara apa saja. Kecuali dengan Drop Fu. Jadi, anda tidak bisa Drop Fu sebagai Ote. Intinya adalah, anda tidak boleh Drop Fu yang menyebabkan Ote dan Ote itu tidak bisa lagi di-Uke sama sekali.

Tsumero

Tsumi jenis apapun (baik yang hanya diperlukan 1 Ote, maupun yang memerlukan lebih dari 1 Ote beruntun) pasti akan didahului sebuah kondisi di mana tidak terjadi Ote. Kondisi ini dinamakan Tsumero. Dengan kata lain, Tsumero adalah sebuah ancaman untuk lawan agar melakukan sesuatu kalau tidak mau sampai Gyokunya terkena Tsumi.

Gambar terakhir yang anda lihat adalah contoh Tsumero. Baik Sente maupun Gote sama-sama posisinya dalam keadaan Tsumero.

Keterangan gambar : Kin Sente (1c), Kei Sente (1e), Fu Gote (2a), Gyoku Gote (1a)
Gambar di atas adalah contoh lain Tsumero. Di sini Sentelah yang menciptakan posisi Tsumero itu. Sente dapat mewujudkan posisi Tsumero nya menjadi Tsumi dengan cara sederhana. Yakni Kei 1e ke 2c Narazu (Narazu berarti tidak berpromosi, meskipun sebenarnya bisa berpromosi. Yakni ketika sebuah langkah masuk dalam satu dari 3 syarat promosi namun si pemilik bidak memutuskan untuk tidak mempromosikan bidaknya). Tsumi yang dapat diwujudkan Sente pada gambar di atas berarti tergolong Tsumi yang hanya perlu 1 Ote.

Cara lain untuk mewujudkan Tsumero menjadi Tsumi pada gambar di atas dapat dilakukan Sente dengan Drop Kyo, Kin, Gin, atau Hisha di petak 1b. Tentu anda sudah tau bahwa Sente tidak boleh Drop Fu di petak 1b itu, karena Drop Fu di 1b akan menciptakan Ote yang tidak bisa lagi di Uke oleh Gote sama sekali (pelanggaran aturan Pawn Blow).

Apakah yang harus dilakukan sang lawan agar Tsumero tidak berubah menjadi Tsume? Lagi-lagi harus di-Uke. Jadi tidak hanya Ote saja yang harus di-Uke, tapi Tsumero juga harus di-Uke. Anda tidak perlu Uke Tsumero lawan, apabila anda sendiri dalam keadaan men-Tsumero lawan. Ya, anda bisa mendahului lawan dengan men-Tsumi Gyoku lawan lebih dulu, sebelum lawan men-Tsumi Gyoku anda.
Tapi jika anda tidak bisa men-Tsumi lawan (karena belum Tsumero) maka anda harus meng-Uke Tsumero lawan tersebut. Ini dia caranya.
Anda sudah tidak sabar belajar cara meng-Uke Tsumero? Eits nanti dulu! Sebelum kita belajar Uke Tsumero, kita belajar dulu tentang Gyoku ;)

Mengenal Gyoku Lebih Jauh Lagi

Gyoku sebagai bidak terpenting di Shougi, butuh kita berikan perhatian khusus. Maka saya membuka session pengajaran secara khusus untuk mengenalkan kepada anda sekalian tentang Gyoku.

Inner Path (IP)
Gyoku memiliki Inner Path. Apa itu Inner Path? Inner Path adalah semua petak (tidak peduli apakah itu petak kosong, petak itu diisi lawan, atau petak itu diisi bidak kawan) yang berada (dalam jarak satu petak) persis di sekitar Gyoku. Normalnya, Gyoku memiliki 8 Inner Path. Tapi ada kalanya Gyoku hanya memiliki 5 Inner Path, yakni ketika berada di tepi. Atau bahkan Gyoku bisa saja hanya punya 3 Inner Path, ketika berada di pojokan. 

Gambar di atas menunjukkan Gyoku yang secara normal (berada di tengah), memiliki 8 IP (Inner Path). IP nya ditunjukkan oleh petak yang diberi bulatan putih. 

Sementara gambar di atas, menunjukkan Gyoku ketika berada di tepi. Gyoku mempunyai 5 IP ketika berada di tepi.

Dan gambar di atas adalah contoh ketika Gyoku berada di sudut. Gyoku hanya mempunyai 3 IP saja.

Identifikasi IP
Setiap IP, dapat diidentifikasi berdasarkan 3 hal :
  1. Ada atau tidaknya bidak yang ada di petak IP itu
  2. Ada atau tidaknya pengaruh dari lawannya di petak itu
  3. Jumlah pengaruh dari bidak sendiri maupun jumlah pengaruh dari bidak lawan ke petak IP tersebut

Analisa Kualitas Gyoku
Kualitas Gyoku ternyata berbeda-beda. Anda mungkin mengira bahwa perbedaan itu didasarkan pada kemampuan si pemain bukan? Ya, itu memang tidak salah. Tapi sebenarnya kualitas Gyoku yang saya maksud di sini adalah kualitas seberapa kuat si Gyoku ini dipertahankan jika dibandingkan dengan serangan lawan. Ya lagi-lagi kita akan bermain-main dengan Seme dan Uke.

Untuk bisa menilai seberapa baik kualitas Gyoku, kita harus melalui 3 proses tahapan :
-yakni tentukan siapa Semekata (penyerang) dan siapa Ukekata (pemain bertahan)
-setelah itu, tentukan petak mana saja yang jadi IP dari Gyoku milik Ukekata
-tahap terakhir adalah, melakukan Identifikasi IP

Tahap pertama, tentukan siapa Semekata dan siapa Ukekata. Yang pasti, Ukekata adalah pemain pemilik Gyoku yang akan dianalisa kualitasnya. Misal kita akan menganalisa Gyoku Gote, berarti Ukekatanya adalah Gote. Kalau kita akan menganalisa Gyoku dari Sente, maka Ukekatanya adalah Sente. Setelah tau siapa Ukekata pasti kita tau siapa yang jadi Semekata. Ya tentu lawannya.

Tahap kedua, tentukan IP dari Gyoku Ukekata. Anda pasti bisa melakukannya bukan?

Tahap ketiga, lakukan Identifikasi IP. Seperti yang sudah kita pelajari tadi, bahwa Identifikasi IP didasarkan pada 3 hal :

-berdasarkan ada atau tidaknya bidak di IP itu, IP dapat dibagi jadi dua, yakni petak A dan petak B.
Petak A adalah apabila IP merupakan petak kosong, atau petak yang ditempati oleh bidak Semekata (bidak pemain penyerang).
Sedangkan petak B adalah IP yang ditempati oleh bidak Ukekata (bidak pemain bertahan, atau bidak kawan dari Gyoku yang akan dinilai kualitasnya).

-berdasarkan ada atau tidaknya pengaruh lawan (pengaruh Semekata), IP dapat dibagi jadi 2, yakni petak bebas dan petak tidak bebas.
Petak bebas adalah IP yang tidak mendapat pengaruh sama sekali dari Semekata.
Sedangkan petak tidak bebas adalah IP yang mendapat minimal 1 pengaruh dari Semekata.

-berdasarkan jumlah pengaruh kawan dan lawan, maka IP dapat dibagi jadi 4 yakni petak netral, petak seimbang, petak negatif n, dan petak positif n.
Petak netral adalah IP yang tidak dipengaruhi sama sekali baik oleh Semekata maupun Ukekata.
Petak seimbang adalah IP yang mendapat pengaruh baik dari Semekata maupun Ukekata dalam jumlah pengaruh yang sama.
Petak negatif n adalah IP yang lebih banyak mendapat pengaruh dari Semekata daripada Ukekata, dengan selisih pengaruh sebesar n
Petak positif n adalah IP yang lebih banyak mendapat pengaruh dari Ukekata daripada Semekata, dengan selisih pengaruh sebesar n

Catatan : ketika kita menganalisa Gyoku, maka Gyoku Ukekata (Gyoku yang dianalisa) dianggap tidak dapat memberikan pengaruh ke petak manapun. Sementara apabila ada Gyoku dari Semekata terlibat dalam analisa karena letaknya berdekatan dengan Gyoku Ukekata, maka pengaruh dari Gyoku Semekata diperhitungkan. Meskipun jarang terjadi, tapi mungkin saja kondisi di Shougi membuat Gyoku kedua pemain saling berdekatan.

Mari kita bawa ke dalam contoh. 
Keterangan gambar : Kei Sente (2e), Gin Sente (2d), Uma Sente (3d), Kaku Sente (5d), Gyoku Gote (2b), Kei Gote (2a), Fu Gote (3a), Kyo Gote (1a)
Yang dianalisa tentu saja Gyoku Gote di 2b. Oleh karenanya Ukekata adalah Gote, dan Semekata adalah Sente. Maka IP dari Gyoku Gote di 2b adalah petak 1a, 2a, 3a, 1b, 3b, 1c, 2c, dan 3c.
Sekarang mari kita Identifikasi IP dari Gyoku Gote satu persatu-satu :

-petak 1a : Petak 1a termasuk petak B karena yang menempati adalah bidak Ukekata (Kyo Ukekata). Petak 1a termasuk petak bebas karena tidak mendapat pengaruh sama sekali dari Semekata. Petak 1a juga termasuk petak netral karena tidak ada pengaruh baik dari Semekata maupun Gyokugata. Sehingga petak 1a ini setelah di-identifikasi, merupakan petak B-bebas-netral.

-petak 2a : Petak 2a merupakan petak B karena yang menempati adalah bidak Ukekata (Kei Ukekata). Petak 2a termasuk petak tidak bebas karena mendapat pengaruh dari bidak Semekata (Kaku Semekata di 5d). Petak 2a juga termasuk petak negatif 1 karena mendapat 1 pengaruh dari Semekata (Kaku Semekata 5d) dan tidak mendapat pengaruh dari Ukekata. Sehingga petak 2a ini setelah di-identifikasi, merupakan petak B-tidak bebas-negatif 1.

-petak 3a : Petak 3a merupakan petak B karena yang menempati adalah bidak Ukekata (Fu Ukekata). Petak ini juga termasuk petak bebas, karena tidak mendapat pengaruh sama sekali dari Semekata. Dan petak ini juga termasuk petak netral, karena tidak mendapat pengaruh baik dari Semekata maupun Ukekata. Sehingga petak 3a ini termasuk ke dalam petak B-bebas-netral.

-petak 1b : Petak 1b merupakan petak A karena petak ini adalah petak kosong. Petak ini juga termasuk ke dalam petak tidak bebas karena dipengaruhi oleh Semekata (Uma Semekata di 3d). Petak ini termasuk ke dalam petak seimbang, karena mendapat 1 pengaruh Semekata (Uma Semekata di 3d) dan 1 pengaruh Ukekata (Kyo Ukekata di 1a). Sehingga petak 1b termasuk ke dalam petak A-tidak bebas-seimbang.

-petak 3b : Petak 3b merupakan petak A karena petak ini adalah petak kosong. Petak ini juga termasuk ke dalam petak tidak bebas karena dipengaruhi oleh Semekata (Kaku Semekata di 5d). Petak ini juga termasuk ke dalam petak seimbang, karena mendapat 1 pengaruh Semekata (Kaku Semekata di 5d) dan 1 pengaruh Ukekata (Fu Ukekata di 3a). Sehingga petak 3b termasuk ke dalam petak A-tidak bebas-seimbang.

-petak 1c : Petak 1c merupakan petak A karena ini adalah petak kosong. Petak ini juga merupakan petak tidak bebas karena mendapat pengaruh dari Semekata (Gin Semekata di 2d dan Kei Semekata di 2e). Petak ini termasuk petak seimbang, karena mendapat 2 pengaruh dari Semekata (1 pengaruh dari Gin Semekata di 2d dan 1 pengaruh dari Kei Semekata di 2e), dan mendapat 2 pengaruh dari Ukekata (1 pengaruh dari Kyo Ukekata di 1a, dan 1 pengaruh dari Kei Ukekata di 2a). Sehingga petak 1c merupakan petak A-tidak bebas-seimbang.

-petak 2c : Petak 2c merupakan petak A karena ini adalah petak kosong. Petak ini juga merupakan petak tidak bebas karena mendapat pengaruh dari Semekata (Uma Semekata di 3d dan Gin Semekata di 2d). Petak ini juga termasuk ke dalam petak negatif 2 karena mendapat 2 pengaruh Semekata (1 pengaruh dari Uma Semekata di 3d dan 1 pengaruh dari Gin Semekata di 2d), dan tidak ada pengaruh dari Ukekata. Sehingga petak 2c merupakan petak A-tidak bebas-negatif 2.

-petak 3c : Petak 3c merupakan petak A karena ini adalah petak kosong. Petak ini juga merupakan petak tidak bebas karena mendapat pengaruh dari Semekata (Uma Semekata di 3d, Gin Semekata di 2d, dan Kei Semekata di 2e). Petak ini termasuk ke dalam petak negatif 2 karena mendapat 3 pengaruh dari Semekata (1 pengaruh dari Uma Semekata di 3d, 1 pengaruh dari Gin Semekata di 2d, dan 1 pengaruh dari Kei Semekata di 2e), dan mendapat 1 pengaruh dari Ukekata (Kei Ukekata di 2a). Sehingga petak 3c merupakan petak A-tidak bebas-negatif 2.

Cara menganalisa kualitas Gyoku dengan 3 tahap seperti ini dinamakan metode Identifikasi IP (karena metode paling utamanya adalah pada saat identifikasi IP. Sedangkan 2 tahap awal yakni menentukan Semekata dan Ukekata serta menentukan IP adalah untuk mendukung proses Identifikasi IP).

Analisa Potensi GOM
Selain dengan metode Identifikasi IP, anda bisa menganalisa seberapa baik kualitas Gyoku dengan melakukan metode analisa potensi GOM. GOM sendiri merupakan kepanjangan dari Gyoku Only Mode.

Metode ini dilakukan lewat beberapa asumsi :
-yang boleh bergerak hanyalah Gyoku (yang dianalisa)
-bidak lain tidak dapat bergerak, namun pengaruhnya tetap ada
-karena itulah, tetap saja Gyoku tidak boleh bergerak ke petak yang dipengaruhi bidak lawan
-dengan demikian, Gyoku hanya bisa bergerak ke IP nya yang merupakan petak A dan bebas (A-bebas)

Yang mau dinilai dari metode ini adalah berapa banyak petak yang bisa “diinjak” oleh Gyoku. 
Keterangan gambar : Gin Sente (1e), Kei Sente (2d dan 1c), Uma Sente (3d), Kin Sente (7b), Gyoku Gote (2b), Kin Gote (5c), Fu Gote (3b), Kyo Gote (1a)
Pada gambar di atas, yang dianalisa tentu Gyoku Gote di 2b. Maka Gote adalah Ukekata, dan Sente adalah Semekata. Berdasarkan GOM, Gyoku Ukekata hanya dapat bergerak ke petak yang merupakan petak A-bebas. Maka petak yang tergolong A-bebas adalah petak 3a, 4a, 5a, 4b, dan petak 1c. Petak 2a juga akan menjadi petak A-bebas, setelah Gyoku Gote menangkap Kei Semekata di 1c. Jadi kita bisa katakana petak 2a juga bisa dipijaki oleh Gyoku Ukekata.

Untuk lebih baiknya lagi, silahkan anda gabungkan analisa Identifikasi IP dan GOM. Yakni dengan cara anda menganalisa Identifikasi IP untuk setiap posisi yang bisa dipijak oleh Gyoku menurut analisa GOM. Misal, pada gambar di atas, anda bisa lakukan identifikasi IP pada saat Gyoku bergerak ke petak 5a yang merupakan petak A-bebas (ingat bahwa ketika anda lakukan analisa ini, anda hanya gerakkan Gyoku Ukekata saja. Anda tidak boleh menggerakkan bidak lain selain Gyoku Ukekata. Namun pengaruh bidak lain tetap ada).

Yose Formula

Masih ingat tentang Taikyoku Formula bukan? Nah, Yose Formula ini kurang lebih hampir sama dengan Taikyoku Formula. Bedanya di sini ada Gyoku yang terlibat, dan nama pemainnya bukan saya dan lawan, melainkan Semekata dan Ukekata. Yap, Yose Formula adalah Taikyoku Formula versi babak akhir (Yose). 

 
Gambar di atas adalah tabel Yose Formula.

Ada proses yang harus dilakukan sebelum kita mencapai hasil akhir. Sama seperti waktu kita mencoba mencari nilai akhir pada Taikyoku Formula.
  1. Tentukan Semekata dan Ukegatanya, lalu tentukan mana saja IP dari Gyoku Ukekata
  2. Tentukan salah satu IP dari Gyoku Ukekata yang akan dijadikan petak target (pusat serangan bagi Semekata)
  3. Nilailah petak target berdasarkan pengaruh dari Semekata dan Ukekata. Ingat, Gyoku Ukekata tidak memberikan pengaruh!

Setelah 3 proses di atas anda lakukan, maka anda akan mendapatkan nilai awal. Kemudian barulah tentukan metode serangannya. Apabila :
-          Metodenya adalah Drop, maka nilai akhirnya = nilai awalnya
-          Metodenya adalah menggerakkan bidak di papan, maka nilai akhirnya = nilai awal ditambah 1 poin.

Mari kita buktikan dengan contoh!
Keterangan gambar : Kei Sente (2d), Gin Sente (2c), Gyoku Gote (2a), Uma Gote (3a), Kin Gote (2b)
Karena yang dipermasalahkan adalah Gyoku Gote, maka Ukekata jelas adalah Gote dan Semekatanya adalah Sente. Dari 5 IP Gyoku Ukekata (1a, 1b, 2b, 3b, dan 3a), misal yang jadi petak target (pusat serangan) adalah petak 1b. Nilai awal dari petak 1b adalah -1 karena petak 1b mendapat 2 pengaruh Semekata (1 pengaruh dari Gin Semekata di 2c dan 1 pengaruh dari Keima Semekata di 2d) dan hanya mendapat 1 pengaruh dari Ukekata (Kin Ukekata di 2b). Dengan nilai awal -1, lihatlah tabel! Kalao metode serangan ke petak 1b adalah dengan menggerakkan, maka nilai akhirnya jadi -1 + 1 = 0. Menurut tabel, nilai 0 adalah masih menguntungkan buat Ukekata.
Jika mau menguntungkan bagi Semekata, maka harus Drop. Maka nilai akhirnya tetap -1.

Sekarang kita mulai buktikan dari menggerakkan bidak dulu. Misal :
  1. Keima Semekata 2d ke 1b (Naru) … OTE!
  2. Kin Ukekata tangkap Narikei 1b
  3. Gin Semekata 2c tangkap Kin 1b (Naru) … OTE!
  4. Gyoku Ukekata tangkap Narigin 1b
Maka anda akan melihat di papan hanya ada dua bidak. Yakni Gyoku Ukekata di 1b dan Uma Ukekata tetap di 3a. Lihat tabel! Maka hasil akhir di papan akan sama seperti deskripsi pada tabel Yose Formula. Yakni Gyoku Ukekata menempati petak target, semua bidak Semekata yang mempengaruhi petak target tertangkap, dan petak target tidak dipengaruhi baik oleh Semekata maupun Ukekata.

Sekarang coba yang metode Drop. Misal dropnya adalah Drop Kin
  1. Kin Semekata di Drop di 1b … OTE!
  2. Kin Ukekata tangkap Kin di 1b
  3. Kei Semekata tangkap Kin 1b (Naru) … OTE! (atau Gin Semekata tangkap Kin 1b dan Naru)
Persis kan seperti di tabel? Pada akhirnya Gyoku Ukekata harus kabur. Namun berhubung sudah tidak ada lagi petak A-bebas yang bisa dijadikan jalur kabur, maka OTE terakhir itu adalah FB dan ini Tsumi (sejak Kin Semekata di Drop di 1b sebenarnya sudah termasuk Tsumi).

Pengaruh Bidak Panjang yang Melompat dan Yose Formula
Langsung saja tanpa basa-basi. Di sini kita akan bahas apakah pengaruh bidak panjang yang melompat diperhitungkan pada saat penghitungan Yose Formula atau tidak. Anda sudah belajar tentang pengaruh bidak panjang yang melompat yang dikaitkan dengan Taikyoku Formula. Maka anda tidak akan begitu asing dengan bahasan ini.

Ada dua kemungkinan di sini, yakni apabila bidak panjang itu adalah bidak Semekata, dan kemungkinan kedua adalah apabila bidak panjang itu adalah bidak Ukekata.
Ketika bidak panjang bertindak sebagai Semekata, maka anda cukup tidak menghitung pengaruh (ke petak target) bidak Ukekata yang dilompati oleh bidak panjang Semekata itu.
Sementara ketika bidak panjang menjadi Ukekata, maka untuk mengetahuinya apakah perlu dihitung atau tidak pengaruh melompatnya, harus lewat proses sebagai berikut :
-anggap bidak panjang Ukekata tidak punya pengaruh dulu
-tentukan petak target (seperti biasa)
-tentukan nilai awal petak target (seperti biasa)
-tentukan metode nya. Tapi jangan langsung mengambil kesimpulan bahwa nilainya setelah ini adalah nilai akhir.
-apabila nilai awal + metode hasilnya adalah negatif, maka jangan hitung pengaruh bidak panjang Ukekata (yang melompat ke petak target). Apabila hasil perhitungan nilai awal + metode adalah 0 atau positif, baru boleh hitung. Dan dari sini maka sudah bisa didapatkan nilai akhir.
Langsung saja dengan contoh gambar.

Keterangan gambar : Kei Semekata (1d), Kin Semekata (1c), Ryu Semekata (7b), Kin Ukekata (3b), Gin Ukekata (2b), Gyoku Ukekata (1a)
Pertanyaan berdasarkan gambar di atas, apakah pengaruh Ryu Semekata (7b) yang melompat ke petak target (2b) dihitung? Jawabannya tidak usah dihitung, karena bidak panjangnya adalah bidak Semekata. Sebagai gantinya, jangan hitung juga pengaruh (ke petak target 2b) bidak Ukekata yang dilompati (Kin Ukekata 3b). Sehingga nilai awal untuk petak target 2b adalah -1. Dengan metode drop nilai akhirnya adalah -1, dan dengan metode gerak maka nilai akhirnya adalah -1 + 1 = 0. 

Keterangan gambar : Kin Semekata (3c), Gin Semekata (2c), Kaku Ukekata (5e), Gin Ukekata (2a), Gyoku Ukekata (1a)
Pertanyaannya adalah, apakah pengaruh Kaku Ukekata yang melompat ke petak target (2b) dihitung atau tidak? Untuk menjawabnya, kita lakukan prosesnya. Petak target adalah 2b. Asumsikan sementara pengaruh Kaku Ukekata ke 2b tidak dihitung.
Nilai awal petak target (2b) adalah -1 karena 2b dipengaruhi 2 Semekata (1 pengaruh Kin Semekata 3c dan 1 pengaruh Gin Semekata 2c) dan dipengaruhi 1 Ukekata (Gin Ukekata 2a). Jika metodenya adalah Drop, maka nilainya menjadi -1. Dan karena nilai akhirnya adalah negatif, maka pengaruh Kaku Ukekata ke 2b tidak dihitung. Jadi nilai akhirnya adalah tetap -1
Jika metodenya gerak, maka nilainya menjadi -1 + 1 = 0. Dan karena nilainya adalah 0, maka pengaruh Kaku Ukekata dihitung. Maka nilai akhirnya menjadi 0 + 1 (dapat tambahan pengaruh dari Kaku Ukekata) = 1.

Asumsi Yose Formula
Asumsi Yose Formula kurang lebih hampir sama dengan Taikyoku Formula. Karena Yose Formula ingin melihat dan memprediksi hasil akhir dari pertarungan saling tangkap di petak target, maka asumsinya adalah semua bidak (selama masih bisa menangkap lawannya di petak target) harus terus menangkap lawannya di petak target.


Pelajaran tentang cara meng-Uke Tsumero (dan beberapa pelajaran lainnya) akan kita lanjutkan pada pelajaran berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar