Halaman

Kamis, 10 November 2011

Pelajaran 6 : Pengaruh Bidak Sebagai Media Seme dan Uke



Apa itu Seme dan apa itu Uke? Seme berarti menyerang (istilah dalam bahasa Jepang), dan Uke berarti bertahan (istilah dalam bahasa Jepang). Pelajaran tentang Seme dan Uke ini jadi begitu menarik, karena menyerang dan bertahan membuat atmosfir dalam Shougi seperti sebuah peperangan yang sesungguhnya.


Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan mengenai Seme dan Uke secara lebih detil, ada baiknya kita belajar soal kaitan petak dan pengaruh bidak. Anda sudah belajar dan paham soal pengaruh bidak pada Pelajaran 3 bukan? Jadi pelajaran ini nanti tidak akan begitu sulit bagi anda.

Keterangan gambar : Kaku Sente (4e), Fu Sente (3e), Tokin Sente (2d), Kyo Gote (3c), Keima Gote (3b), Gin Gote (2b).
Perhatikan gambar di atas! Anda sudah belajar soal pengaruh bidak pada Pelajaran 3 bukan? Dari apa yang dipelajari pada Pelajaran 3, pertanyaan untuk gambar di atas pastinya petak mana saja yang dipengaruhi oleh setiap bidak yang ada di gambar. Namun pada pelajaran kali ini, pertanyaannya dibalik. Problemnya adalah bidak apa saja yang mempengaruhi tiap petak.
Sebagai contoh, kita ambil saja petak 3c (yang berisi Kyo Gote). Bidak apa saja yang mempengaruhi petak 3c? Jika anda teliti secara cermat, maka anda akan menemukan ada dua bidak yang mempengaruhi petak 3c, yakni Tokin Sente (yang ada di 2d) dan Gin Gote (yang ada di 2b). Berarti ada 1 bidak Sente dan 1 bidak Gote. Secara keseluruhan, petak 3c adalah petak yang seimbang bagi kedua pemain (karena sama-sama mendapat pengaruh dari 1 Sente dan 1 pengaruh dari Gote).

Bagaimana dengan petak 3d? Bidak mana saja yang mempengaruhinya? Ada 4 bidak, yakni Kaku Sente (di 4e), Fu Sente (di 3e), Tokin Sente (di 2d) dan Kyo Gote (di 3c). Karena ada tiga pengaruh dari Sente dan satu pengaruh dari Gote, maka petak 3d lebih menguntungkan buat Sente karena lebih banyak dipengaruhi oleh Sente, dengan selisih pengaruh sebesar 2 (3 untuk Sente dan 1 untuk Gote).

Ada juga seperti pada petak 4c. Di mana petak 4c itu tidak mendapat pengaruh dari Sente ataupun Gote. Kita bisa katakan petak itu sebagai petak netral.

Bonus Pengaruh

Normalnya, setiap bidak memberikan 1 pengaruh ke petak sesuai AGP nya. Misal Fu memberikan 1 pengaruh pada 1 petak persis pada arah maju lurusnya. Tapi ada kondisi di mana sebuah bidak dapat member lebih dari 1 (poin) pengaruh pada petak tertentu. Yakni pada kondisi di mana bidak tersebut berada pada petak yang dipengaruhi oleh bidak panjang kawan (maksudnya kawan adalah bidak yang dimiliki pemain yang sama) dan pengaruh bidak ke petak tertentu itu segaris (bisa diagonal, vertikal, atau horizontal) dengan bidak panjang kawannya tadi.
Apa sajakah yang tergolong bidak panjang itu? Sudah diberitau pada Pelajaran 1, bahwa bidak panjang itu adalah Kyosha, Kaku, dan Hisha. Ketiga bidak tersebut memiliki jangkauan AGP yang tidak cuma bisa satu petak, tapi lebih dari satu petak. Uma dan Ryu juga tergolong bidak panjang karena memiliki jangkauan yang panjang pada arah maju lurus, kiri, kanan, dan mundur lurus untuk Ryu; serta memiliki jangkauan yang panjang pada arah maju diagonal dan mundur diagonal untuk Uma.

Supaya anda tidak bingung, langsung saja dengan contoh.

Berdasarkan gambar di atas, Fu Sente di 3d tidak hanya memberikan 1 pengaruh pada petak 3c, melainkan memberikan 2 pengaruh pada petak 3c. Itu karena di belakangnya ada Kyo Sente (3g). Petak 3d yang ditempati oleh Fu Sente itu dipengaruhi oleh Kyo Sente bukan? Dan petak 3c, petak 3d (pijakan Fu Sente), dan petak 3g (pijakan Kyo Sente) berada pada satu garis lurus, yakni garis vertikal.


Sementara untuk kasus gambar di atas, Gin Sente di 2b tidak hanya memberikan 1 pengaruh kepada petak 2a, juga tidak hanya memberikan 2 pengaruh pada petak 2a, melainkan memberikan 3 pengaruh pada petak 2a. Mengapa sampai 3 pengaruh? Karena, pertama, Hisha Sente di 2e memberikan 1 pengaruh pada petak 2d (yang dipijaki oleh Kyo Sente). Secara otomatis, pengaruh Kyo Sente terhadap petak 2c dan 2b adalah 2 poin (karena petak 2c, 2b, petak 2d yang ditempati oleh Kyo Sente dan petak 2e yang ditempati oleh Hisha Sente berada pada satu garis vertikal). Karena Kyo Sente memberikan 2 pengaruh pada petak 2b (yang ditempati oleh Gin Sente), secara otomatis pengaruh Gin Sente ke petak 2a juga bertambah 2 poin menjadi 3 poin. Ya anda bisa lihat sendiri bahwa petak 2a, 2b (yang ditempati oleh Gin Sente) dan 2d (yang ditempati oleh Kyo Sente) berada pada satu garis vertikal.

Bonus pengaruh tidak hanya berlaku dalam hubungan vertikal seperti dua contoh sebelumnya. Contoh pada gambar di atas menunjukkan bagaimana bidak panjang dapat memberikan bonus kepada bidak kawannya dalam hubungan horizontal dan diagonal. Kin Sente di 3c memberikan 2 pengaruh kepada petak 2c (mendapat bonus pengaruh dari Ryu Sente di 5c, dalam hubungan horizontal). Kin Sente di 3c juga memberikan 2 pengaruh kepada petak 2b (mendapat bonus pengaruh dari Uma Sente di 5e, dalam hubungan diagonal).

Taikyoku Formula

Taikyoku Formula adalah rumus untuk mengetahui hasil dari sebuah pertarungan tangkap menangkap di dalam Shougi. Inilah rumus tersebut :


Untuk mengaplikasikan rumus itu, pertama-tama kita tidak bias menyebut nama pemain sebagai pemain Sente dan pemain Gote. Karena rumus ini adalah didisain untuk keperluan analisa pada saat pertandingan maka menggunakan istilah langsung yang relevan pada saat bertanding, yakni ada dua pemain yang bertanding yaitu saya dan lawan. Jadi mari kita gunakan “saya” dan “lawan”. Di sini mari kita buat asumsi bahwa saya adalah Sente, dan itu berarti lawan saya adalah Gote.

Pertama, kita tentukan dulu yang mana yang akan jadi petak target. Lalu petak target tadi akan dinilai berdasarkan banyaknya pengaruh dari saya dan pengaruh dari lawan. Nilai ini dinamakan nilai awal. Kemudian, ubahlah nilai awal ini menjadi nilai akhir dengan cara menentukan metode yang akan digunakan ke petak target. Ada dua metode (sesuai kemungkinan langkah setiap pemain dalam setiap gilirannya). Kedua metode tersebut adalah Drop atau menggerakkan bidak yang ada di papan.
Kalau metodenya Drop, maka nilai awal tadi akan menjadi nilai akhir. Namun kalau metodenya menggerakkan bidak yang ada di papan, maka nilai awal harus dikurangi 1 poin untuk menjadi nilai akhir.

Untuk lebih jelasnya, kita akan coba ke dalam contoh.
Keterangan Gambar : Gin saya (3d), Kin saya (2d), Gin lawan (2b), Fu lawan (3a dan 1a).
Misalkan berdasarkan gambar di atas, saya ingin menyerang Gin lawan yang ada di 2b, dengan menjadikan petak 2c sebagai pusat serangan. Itu artinya petak 2c adalah petak target. Nilai awal untuk petak target adalah positif 1. Karena ada dua bidak saya (Gin 3d dan Kin 2d) yang mempengaruhi petak target (2c), berbanding satu bidak lawan (Gin 2b) yang mempengaruhi petak target.
Sekarang tinggal bagaimana metodenya, untuk menentukan hasil akhirnya. Ada dua kemungkinan sebagai metode, yakni Drop atau menggerakkan bidak yang ada di papan (menggerakkan Gin saya yang ada di 3d atau Kin yang ada di 2d ke petak 2c). Kalau yang dipilih adalah Drop, maka nilai akhirnya nanti adalah tetap positif 1. Kalau yang dipilih adalah menggerakkan bidak maka nilai akhir adalah 1 – 1 = 0.

Misalkan saya memilih Drop (misalkan drop Fu di 2c), maka lawan akan tangkap Fu saya di 2c dengan Gin miliknya yang ada di 2b. Dan saya bisa menangkap Gin lawan (yang sekarang ada di petak target) dengan Gin milik saya yang ada di 3d atau Kin saya yang ada di 2b. Sehingga posisi akhir menjadi seperti satu dari kedua gambar ini.







Gambar atas, apabila saya menggunakan Gin untuk menangkap Gin lawan di petak target. Sedangkan gambar bawah adalah posisi akhir apabila saya menggunakan Kin untuk menangkap Gin lawan di petak target. Yang manapun yang dipilih, tentu saja yang terjadi adalah sesuai yang digambarkan di tabel. Apabila hasil akhirnya adalah positif 1, yang menempati petak target adalah bidak saya bukan? Apabila hasilnya positif 1, maka semua bidak lawan yang mempengaruhi petak target, tertangkap bukan? Dan apabila hasilnya adalah positif 1, maka petak target dipengaruhi oleh n (dan nilai n adalah 1) pengaruh dari saya bukan?

Bagaimana jika saya memilih menggerakkan bidak yang ada di papan (misal saya memilih menggerakkan Gin 3d ke petak target, yakni 2c)? Tentu saja nilai akhirnya menjadi 1-1 = 0.
Setelah Gin saya bergerak dari 3d ke 2c, lawan akan tangkap Gin saya dengan menggunakan Gin nya yang ada di petak 2b. Dan pada giliran berikutnya, Gin lawan yang ada di petak target (2c) akan saya tangkap dengan Kin saya yang ada di 2d. Sehingga hasil akhirnya persis seperti gambar di bawah ini.
 

Apabila hasilnya adalah 0, maka semua bidak lawan yang mempengaruhi petak target akan tertangkap. Apabila hasilnya adalah 0, maka bidak saya yang akan menempati petak target. Dan apabila hasilnya adalah 0, maka petak target tidak mendapat pengaruh dari siapapun alias menjadi petak netral. Tiga hasil pada nilai akhir 0 pada gambar di atas, semua sama persis seperti yang tertulis di tabel.

Taikyoku Formula itu memberikan anda gambaran bagaimana hasil akhirnya apabila baik lawan maupun saya akan terus berusaha menangkap bidak lawan masing-masing di petak target, sampai salah satu pemain tidak lagi memiliki bidak yang mempengaruhi petak target. Anda harus pikirkan bahwa ada kemungkinan bahwa meski masih bisa menangkap bidak lawan di petak target tapi dia memilih tidak menangkap bidak lawan di petak target, namun malah memilih kabur ke petak lain. Terutama itu terjadi jika pemain tersebut tau bahwa dia bakal kalah apabila dia berusaha menangkap bidak lawannya.

Contoh ada pada kasus gambar di atas. Misal saya ingin menyerang Gin lawan di 2b, dengan menjadikan petak 2c sebagai landasan. Maka Petak targetnya adalah 2c. Petak target bernilai awal 0 (karena dipengaruhi 1 bidak saya yakni Kin 2d, dan 1 bidak lawan yakni Gin 2b). Maka untuk memenangkan pertarungan ini, saya pilih metode Drop (katakanlah Drop Fu), sehingga nilai akhirnya yakni yang sebesar 0, masih tetap menguntungkan saya. Setelah Drop, kondisinya akan jadi seperti gambar di bawah ini.
Karena lawan tau bahwa apabila dia menangkap Fu saya di petak target, dia tetap kalah, maka dia bisa (dan memang harusnya) memilih melarikan Gin miliknya ke petak yang aman. Yakni ke petak 3a atau 1a. Dan kasus seperti ini bisa terjadi karena bidak yang ditangkap nilainya lebih rendah daripada bidaknya yang ditangkap lawan. Dalam hal ini, Gote ogah kalau dia harus kehilangan Gin miliknya hanya demi menangkap Fu milik lawan. Untuk mengetahui urutan Rank bidak berdasarkan kebaikannya, silahkan lihat pada Pelajaran selanjutnya, yakni pada pokok bahasan tentang Rank bidak.

Pengaruh Bidak Panjang yang Melompat
           
Pada bagian sebelumnya dari pelajaran ini, anda sudah mempelajari tentang bonus pengaruh. Pada kasus bonus pengaruh, bidak panjang memberikan pengaruh pada bidak kawannya dan menyebabkan pengaruh dari bidak kawannya ke petak (yang segaris dengan bidak panjang yang memberi bonus tersebut) bertambah.
Namun bagaimana bila bidak panjang memberikan pengaruh ke bidak lawan? Maka bidak panjang dapat memberikan pengaruh yang melompat, apabila kondisi tertentu dipenuhi.

Jadi sekarang anda akan belajar mengetahui apakah bidak panjang dapat memberi bonus yang melompat atau tidak. Ini nanti akan dikaitkan dengan menentukan nilai akhir pada saat menghitung Taikyoku Formula.
Langkah pertama yang akan dilakukan adalah tentukan petak target. Setelah ditentukan petak target, anda harus menganggap bahwa bidak panjang maupun bidak yang “dilompati” nya tidak memberikan pengaruh ke petak target. Lalu hitunglah pengaruh lain ke petak target tersebut. Maka anda akan mendapatkan nilai awal. Barulah anda tentukan metodenya untuk mendapatkan nilai akhir. Apabila nilai akhirnya adalah 0 atau positif n, maka sekarang anda tambahkan pengaruh (ke petak target) dari bidak yang dilompati, beserta pengaruh dari bidak panjang (karena pengaruh bidak panjang dihitung, apabila nilai akhirnya adalah 0 atau positif n). Anda akan mendapatkan nilai akhir yang sebenarnya.
Sebaliknya apabila nilai akhirnya adalah negatif n, maka tidak perlu ada tambahan pengaruh lagi. Pengaruh bidak panjang tidak dapat melompat ke petak target, apabila nilai akhir petak targetnya adalah negatif n. Dan setelah ini, anda akan mendapatkan nilai akhir yang sebenarnya. Pengaruh bidak panjang tidak dapat melompat ke petak target (pada kasus nilai akhir adalah negative n), selama bidak yang dilompati itu tidak bergerak (ke petak target). Dan usahakan selalu agar bidak yang dilompati itu menangkap bidak lawannya di petak target sebagai bidak terakhir (apabila memang benar tidak ada lagi yang dapat menangkap bidak lawannya di petak target).

Keterangan gambar : Kin saya (3b), Hisha saya (2e), Kin lawan (2c dan 1b)
Saya akan gunakan contoh kasus gambar di atas untuk menggambarkan kepada anda tentang cara melihat pengaruh bidak panjang yang melompat dihitung atau tidak (dalam Taikyoku Formula). Tentu saja petak target adalah petak 2b. Yang jadi pertanyaan adalah apakah pengaruh Hisha saya ke petak target (2b), dihitung atau tidak?

Untuk menjawabnya, kita akan lihat nilai awal petak 2b dulu dengan mengasumsikan Hisha saya tidak memberi pengaruh yang melompat ke petak 2b dan begitupun Kin lawan yang ada di 2c (sebagai bidak yang dilompati), tidak memberi pengaruh ke petak 2b. Maka nilai awal dari petak 2b adalah 0. Tinggal bagaimana metodenya.

Jika saya memilih metode Drop (missal Drop Kin di 2b), maka nilai akhirnya adalah tetap 0. Sekarang saya akan masukkan juga pengaruh (ke petak target) oleh bidak yang dilompati (Kin lawan di 2c), dan saya masukkan juga pengaruh (ke petak target) oleh bidak panjang yang melompat, karena nilai akhirnya adalah 0. Bisa kita bayangkan bersama, bahwa setelah saya Drop Kin di 2b, maka Kin lawan di 1b akan menangkap Kin saya di 2b, kemudian Kin lawan di 2b akan saya tangkap melalui Kin saya yang ada di 3b, kemudian Kin lawan di 2c akan segera menangkap Kin saya lagi di 2b, dan barulah Hisha saya di 2e akan menangkap Kin lawan di 2b (sambil Naru). Kesimpulannya, jika saya Drop, maka pengaruh Hisha saya akan diperhitungkan.

Jika saya memilih metode menggerakkan bidak yang ada di papan ke petak target (menggerakkan Kin saya dari 3b ke 2b), maka nilai akhirnya adalah 0 – 1 = -1. Karena nilai akhirnya adalah negatif, maka pengaruh Hisha saya tidak diperhitungkan.
Jika kita coba buktikan di atas papan, maka setelah saya gerakkan Kin dari 3b ke 2b, maka lawan akan tangkap Kin saya yang ada di 2b dengan Kin nya yang ada di 1b (bukan dengan Kin nya yang ada di 2c). Maka dengan hasil akhir -1 itu artinya petak target ditempati oleh bidak lawan, dan petak target dipengaruhi oleh lawan sebesar 1 – 1 alias 0 alias petak netral. Hasil akhir akan seperti gambar di bawah ini.
Jika anda lihat pada gambar di atas, mungkin anda akan protes ke saya karena petak 2b (petak target) ternyata bukan petak netral, karena ada Kin 2c yang mempengaruhi petak 2b, sehingga petak 2b mendapat 1 pengaruh lawan. Tapi saya katakan dalam posisi ini, apabila anda perhitungkan pengaruh Kin 2c (sebagai bidak yang dilompati) ke petak target (2b), maka hitung juga pengaruh Hisha 2e (sebagai bidak panjang yang melompat) ke petak target (2b). Sehingga nilainya adalah tetap 0. Memang bukan petak netral sih, tapi petak seimbang (tidak sesuai dengan tabel Taikyoku Formula :p). Tapi setidaknya baik petak netral maupun petak seimbang sama-sama bernilai 0 bukan? ;)

Seme dan Uke

Seme berarti menyerang, dan Uke berarti bertahan. Keduanya sama-sama memiliki persamaan yakni sama-sama menambah pengaruh bidak sendiri atau mengurangi pengaruh bidak lawan. Seme dan Uke juga memiliki persamaan yakni objeknya secara umum, yakni sama-sama merujuk pada petak.

Perbedaan Seme dan Uke terletak pada objek secara spesifik. Seme memiliki objek secara spesifik yakni petak di Camp lawan (atau sama saja petak-petak Zona Promosi sendiri), petak yang berisi bidak lawan, dan petak di sekitar Gyoku lawan. Sedangkan objek Uke secara spesifik adalah petak di Camp sendiri (atau sama saja dengan petak-petak Zona Promosi lawan), petak yang berisi bidak sendiri, dan petak di sekitar Gyoku sendiri.

Inilah definisi Seme dan Uke secara khusus yang sudah saya rumuskan.

Seme :
-menambah pengaruh bidak sendiri di petak Camp lawan
-mengurangi pengaruh bidak lawan di petak Camp lawan
-menambah pengaruh bidak sendiri di petak yang berisi bidak lawan
-mengurangi pengaruh bidak lawan di petak yang berisi bidak lawan
-menambah pengaruh bidak sendiri di petak di sekitar Gyoku lawan
-mengurangi pengaruh bidak lawan di petak di sekitar Gyoku lawan

Uke :
-menambah pengaruh bidak sendiri di petak Camp sendiri
-mengurangi pengaruh bidak lawan di petak Camp sendiri
-menambah pengaruh bidak sendiri di petak yang berisi bidak sendiri
-mengurangi pengaruh bidak lawan di petak yang berisi bidak sendiri
-menambah pengaruh bidak sendiri di petak di sekitar Gyoku sendiri
-mengurangi pengaruh bidak lawan di petak di sekitar Gyoku sendiri

Gambar di atas bisa dijadikan contoh Seme dan Uke. Petak 3d yang berisi Fu Gote, dipengaruhi oleh Kin Sente di 4e, dan tidak mendapat pengaruh sama sekali dari bidak Gote. Apabila sebuah bidak tidak dipengaruhi oleh bidak kawannya, kita katakan bidak itu tidak terjaga sama sekali. Karena Kin Sente menyerang Fu Gote yang tidak terjaga, maka Gote punya opsi untuk melakukan Uke terhadap Fu nya, dengan memajukan Fu miliknya dari petak 3d ke 3e. Petak 3e memang masih dipengaruhi (diserang) Kin Sente yang ada di 4e. Namun petak 3e ini dipengaruhi oleh Gin Gote yang ada di 2d, sehingga Fu yang berada di petak 3e memiliki penjaga.
Ini adalah contoh sederhana dari Seme dan Uke.

Gyoku dan Pengaruh Bidak

Karena semua bidak yang ada di petak yang dipengaruhi bidak lawan dapat ditangkap, maka Gyoku tidak boleh menginjak petak yang dipengaruhi bidak lawannya. Karena apabila Gyoku menginjak petak yang dipengaruhi bidak lawan, maka akan dapat langsung tertangkap dan pemain pemilik Gyoku tersebut kalah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar