Halaman

Senin, 21 November 2011

Pelajaran 16 : Konsep Berpikir Shogi


Tiba waktunya anda mempelajari tentang konsep berpikir dalam Shougi. 4 hal yang akan anda pelajari dalam konsep berpikir Shougi ini adalah Analisa Jangka Pendek (Ajape), Analisa Jangka Panjang (Ajapa), Analisa Babak Akhir (Abakir), dan Analisa Lapangan (Angan).

  
Analisa Jangka Pendek (Ajape)

Sebuah langkah biasanya mengandung manfaat, namun selain itu juga terkadang memiliki kelemahan. Analisa Jangka Pendek (Ajape) berguna untuk menganalisa satu langkah ke depan, dan terutama langkah yang akan anda mainkan. Jangan sampai manfaat dari langkah anda tidak seberapa, namun justru kelemahannya cukup parah. Langkah di mana manfaatnya lebih kecil daripada kelemahannya sering disebut sebagai blunder (kesalahan langkah). Blunder ini sering jadi penyebab kekalahan seorang pe-Shougi.

Ada 3 macam kelemahan yang mungkin ditimbulkan akibat sebuah langkah.
-kelemahan struktur (membuat langkah yang memungkinkan lawan mem-Fork atau men-Skewer bidak kita)
-kelemahan pengaruh (akibat langkah tersebut, ada petak yang tadinya terpengaruh bidak sendiri jadi tidak lagi terpengaruh bidak sendiri. Atau ada petak yang tadinya tidak terpengaruh bidak lawan jadi terpengaruh bidak lawan.)
-kelemahan gerak (membuat langkah yang justru membatasi gerakan bidak tertentu, terutama Gyoku sendiri)

Sementara manfaat sebuah langkah contohnya adalah sebagai berikut :
-menyerang (Seme), dengan target : bidak lawan, Camp lawan, atau petak di sekitar Gyoku lawan
-menangkap bidak lawan (mendapatkan bidak lawan sehingga bisa di Drop pada giliran-giliran berikutnya)
-promosi bidak
-mengurangi pengaruh bidak lawan ke petak tertentu
-menambah pengaruh bidak sendiri ke petak pada Field (3 x 9 petak di antara Camp sendiri dan Camp lawan)
-bertahan (Uke), dengan target : bidak sendiri, Camp sendiri, atau petak di sekitar Gyoku sendiri.

Keterangan gambar : Kyo Sente (3e), Fu Sente (3d), Hisha Sente (8d), Kyo Gote (3b dan 1a), Fu Gote (3a), Hisha Gote (1d)
Menurut Analisa Jangka Pendek, baguskah apabila Sente merencanakan menggerakkan Fu dari 3d ke 3c (Nari)? Jika Sente melakukan itu, dari segi manfaat memang bagus. Tokin Sente yang ada di 3c nantinya akan menyerang (Seme) Kyo Gote di 3b. Petak 3c yang ditempati oleh Tokin Sente juga dilindungi (di-Uke) oleh Kyo Sente yang ada di 3e, sehingga apabila Kyo Gote menangkap Tokin Sente 3c, maka Kyo Sente bisa menangkap balik Kyo Gote di 3c. Apabila Kyo Gote tidak mau menangkap Tokin Sente di 3c, serangan Sente ke petak 3b juga cukup baik. Tokin Sente memberikan pengaruh 2 poin ke petak 3b karena ada bonus pengaruh dari Kyo Sente 3e. Sehingga apabila Tokin Sente tangkap Kyo Gote 3b, dan Fu Gote tangkap balik Tokin Sente 3b, maka selanjutnya Kyo Sente 3e bisa tangkap balik Fu Gote 3b.
Gambaran singkat tentang manfaatnya, bisa kita lihat berdasar 2 skenario :
-Skenario 1, setelah Fu Sente dari 3d ke 3c dan Nari, Kyo Gote akan tangkap Tokin Sente 3c. Berikutnya, Kyo Sente 3e akan tangkap balik Kyo Gote 3c sambil Nari (promosi). Dengan skenario ini, Sente akan mendapat keuntungan yakni mendapatkan Kyosha dan menjadikan Kyoshanya sendiri Nari (promosi), hanya dengan pengorbanan kehilangan 1 Fu. Jelas ini bagus dari segi manfaat.
-Skenario 2, setelah Fu Sente dari 3d ke 3c dan Nari, Kyo Gote tidak menangkap Tokin Sente 3c. Jika itu terjadi, maka Tokin Sente 3c bisa menangkap Kyo Gote 3b. Apabila Fu Gote bereaksi dengan menangkap balik Tokin Sente 3b, maka Kyo Sente juga akan bereaksi cepat dengan menangkap Fu Gote di 3b sambil Nari. Melalui skenario ini, Sente mendapatkan keuntungan lebih baik daripada Skenario 1, yakni Sente mendapat 1 Fu dan 1 Kyosha serta membuat Kyoshanya sendiri promosi. Sementara dia sendiri hanya kehilangan 1 Fu.

Namun apakah Sente wajib melakukan langkah Fu 3d ke 3c Nari? Nanti dulu! Kita kan belum analisa kelemahan langkah itu. Dan jika anda analisa kelemahan langkah itu, yang paling mencolok adalah kelemahan pengaruh. Fu Sente yang ada di 3d sebenarnya memiliki fungsi sebagai pelindung Hisha Sente yang ada di 8d terhadap serangan Hisha Gote 1d. Masalahnya, Hisha Sente di 8d tidak ada yang meng-Uke. Sementara Hisha Gote di-Uke oleh Kyosha Gote di 1a. Pada saat Fu Sente masih di 3d, Hisha Gote 1d tidak memberikan pengaruh pada Hisha Sente 8d. Namun apabila Fu Sente bergerak dari 3d ke 3c, maka Sente seperti mempersilahkan Hisha Gote menyerang Hisha Sente secara leluasa. Dan karena setelah Sente menggerakkan Fu dari 3d ke 3c yang giliran melangkah adalah Gote, langkah Gote pastilah Hisha 1d tangkap Hisha Sente 8d. Apabila Sente masih tetap nekat dengan langkah Fu 3d ke 3c Nari, maka bisa dikatakan Sente mengorbankan Hishanya hanya untuk mendapatkan manfaat seperti mendapatkan tambahan Kyosha atau Fu di Drop Zone dan tambahan manfaat berupa bidaknya yang berpromosi. Ini bisa dikatakan sebagai Sacrifice, karena kehilangan bidak dengan rank tinggi.
Saya tidak bisa katakana langkah ini buruk, tapi saya harus katakana bahwa Sente harus sadar penuh atas konsekuensi ini. Karena jika seorang pemain tidak menyadari apa saja kelemahan dan manfaat langkahnya dalam jangka pendek secara detil, maka dia pasti akan kalah.

Analisa Jangka Panjang (Ajapa)

Di dalam Ajapa, anda tidak hanya dituntut untuk menganalisa manfaat dan kelemahan per satu langkah yang akan anda mainkan (Ajape), tapi anda harus juga memprediksi cara lawan mencegah kita memperoleh manfaat itu. Potensi sebuah langkah untuk mendapat manfaat, bisa kita ibaratkan sebagai serangan (Seme), sedangkan upaya lawan untuk mencegah kita mendapat manfaat dapat dikatakan sebagai bertahan (Uke).

Apabila anda melakukan Seme (untuk melihat manfaat Seme anda, lakukan Ajape terlebih dahulu), prediksi cara lawan melakukan Uke-nya. Lalu anda rancang bagaimana cara anda melakukan Seme selanjutnya (setelah lawan melakukan Uke), dan prediksikan cara lawan meng-Uke nya setelah anda melakukan Seme kedua tersebut. Lalu rancang lagi cara anda lakukan Seme berikutnya, dan prediksi Uke lawan. Begitu seterusnya. Ini adalah skenario di mana lawan selalu merespon (meng-Uke) setiap serangan anda.

Kadangkala lawan mungkin melihat serangan anda tidak terlalu membahayakan dan lawan memilih tidak meng-Uke serangan anda. Tentunya, anda sudah tau keuntungan apakah yang akan anda dapatkan dari Seme anda yang berhasil (karena tidak di Uke lawan). Namun jika anda baru membayangkan skenario ini (belum terbukti lawan tidak meng-Uke serangan anda), anda harus memprediksikan kira-kira langkah apa yang akan dilakukan lawan. Yang paling mudahnya, coba bayangkan saja lawan akan balik men-Seme anda (di tempat lain).
Jika lawan tidak meng-Uke serangan anda, dan itu memang benar sudah terjadi, maka anda perhatikan terlebih dahulu langkah yang dimainkan lawan yakni berupa manfaat dan kelemahannya. Dengan kata lain, lakukan Ajape (Analisa Jangka Pendek) terhadap langkah lawan barusan. Karena Ajape juga bisa dipakai menilai langkah yang sudah dimainkan (yakni langkah lawan). Langkah lawan (yang tidak meng-Uke serangan anda) pastilah mengandung manfaat (dan juga kelemahan). Nilailah itu. Lalu bandingkan nilainya dengan manfaat dari Seme anda yang berhasil (karena lawan tidak meng-Uke nya). Jika nilai dari langkah lawan anda rasa lebih baik daripada manfaat Seme anda yang berhasil, maka sebaiknya anda tidak buru-buru memungut manfaat dari keberhasilan Seme anda dan cobalah untuk meng-Uke langkah terakhir lawan. Jika anda merasa langkah lawan tidak memiliki nilai sebaik manfaat yang anda peroleh dari keberhasilan Seme anda, maka segera pungut manfaat dari keberhasilan Seme anda itu.

Keterangan gambar : Gyoku Sente (9i), Kei Sente (8i, 6g, dan 3f), Kin Sente (7i dan 6i), Gin Sente (8h), Kyo Sente (9h), Fu Sente (9g, 8g, dan 7g), Gyoku Gote (1a), Kei Gote (2a), Kin Gote (3b), Kyo Gote (1b), Fu Gote (6e)
Sente memutuskan untuk menggerakkan Kei nya dari 3f ke 2d. Langkah ini dimaksudkan untuk menyerang Gote, terutama menyerang Kin Gote di 3b. Pada langkah selanjutnya, Gote tidak meng-Uke langkah itu dan malah balik menyerang Sente dengan menggerakkan Fu dari 6e ke 6f, menyerang Kei Sente 6g. Pertanyaan saya adalah, apa yang harus dilakukan Sente sekarang? Apakah mengambil manfaat dari keberhasilan Semenya (dengan menangkap Kin Gote 3b dan Nari) atau meng-Uke langkah terakhir Gote (melarikan Keima 6g nya atau meng-Uke Keima tersebut dengan Kin) ?

Jawaban yang benar, jelas mengambil manfaat dari keberhasilan Semenya. Yakni dengan Kei 2d tangkap Kin 3b Nari. Pada langkah selanjutnya, Gote TIDAK MUNGKIN berani menangkap Kei Sente 6g dengan Fu nya, karena langkah terakhir Sente (Kei Sente 2d tangkap Kin Gote 3b Nari) adalah Tsumero.
Ini adalah contoh sederhana kasus yang mungkin terjadi dalam Shougi, ditinjau dalam aspek pemikiran (analisa) jangka panjang.

Analisa Babak Akhir (Abakir)

Ini adalah analisa yang dilakukan pada babak akhir. Analisa ini juga dapat digunakan untuk mengetahui apakah seorang pemain sudah memasuki babak akhir atau belum.
Ini dia proses nya :
  1. Lihat apakah Gyoku anda dalam keadaan di-Ote atau tidak. Apabila dalam keadaan di-Ote anda harus analisa, apakah Ote lawan tersebut merupakan Tsumi atau tidak. Kalau Tsumi, anda bisa menyerah atau mainkan Uke terbaik (untuk hal ini silahkan lihat kembali Pelajaran 13 dan 14). Apabila Ote itu bukan Tsumi, maka Uke dengan langkah terbaik, dan kembali analisa dari poin pertama ini pada saat anda akan melangkah pada giliran selanjutnya. Atau jika posisi anda sedang tidak di-Ote (berdasarkan poin pertama ini) silahkan lanjutkan pada poin 2.
  2. Lakukan analisa untuk menentukan apakah posisi anda Tsumero atau tidak. Apabila posisi anda adalah Tsumero, maka segeralah ubah menjadi Tsumi. Kalau bukan Tsumero, lanjut pada poin 3.
  3. Lakukan analisa untuk menentukan apakah posisi lawan Tsumero, Hisshi atau tidak. Apabila posisi lawan adalah Hisshi, maka sebaiknya menyerah saja. Ada peluang lawan melakukan Blunder (seperti pada poin pertama) yang membuat anda dapat terus melanjutkan pertandingan. Namun lakukan ini jika anda benar-benar yakin lawan tidak tahu bahwa itu Hisshi. Apabila posisi lawan bukan Hisshi, melainkan Tsumero biasa, maka Uke dengan langkah terbaik dan lanjutkan analisa kembali dari poin pertama pada giliran anda berikutnya. Apabila posisi lawan belum Tsumero (pada poin tiga ini), maka lanjutkan poin 4.
  4. Analisalah apakah anda bisa membuat Hisshi atau tidak. Apabila bisa, ciptakanlah Hisshi. Apabila tidak, anda cukup ciptakan Tsumero saja (dengan harapan lawan tidak tau atau lawan tidak Uke Tsumero anda secara tepat). Langkah balasan apapun yang dimainkan lawan pada gilirannya selanjutnya, kembali analisa dari poin 1. Apabila ternyata pada poin 4 ini, anda tidak bisa ciptakan Tsumero, maka lanjut poin 5.
  5. Analisalah apakah lawan dapat membuat Tsumero atau Hisshi. Apabila bisa, Ukelah dengan langkah yang terbaik. Apapun jawaban lawan, kembali lakukan analisa dari poin pertama, sebelum anda melangkah pada giliran selanjutnya. Apabila pada poin 5 ini lawan belum bisa membuat Tsumero atau Hisshi, maka baik anda maupun lawan sama-sama belum masuk ke babak akhir (End).

Analisa Lapangan (Angan)

Analisa Lapangan (Angan) adalah analisa posisi actual (terkini) di papan. Analisa ini tidak ada kaitannya dengan menilai langkah yang akan kita lakukan atau lawan lakukan. Justru Angan ini akan memberikan kita ide tentang langkah apa yang bisa kita lakukan atau bisa lawan lakukan.
Apa yang harus diperhatikan dalam Angan ini?
-kelemahan dan kelebihan petak
Petak yang lemah dapat dimanfaatkan lawan, sedangkan kelebihan sebuah petak dapat menguntungkan bagi pemain tersebut. Apalagi jika itu bukan petak kosong, melainkan petak yang berisi bidak lawan. Petak yang lemah, yang di petak itu berisi bidak pemain tersebut akan sangat berbahaya apabila bisa dimanfaatkan lawan.
-bidak-bidak yang tidak ter-Uke
Bidak yang tidak ter-Uke sama sekali, dapat ditangkap lawannya secara gratisan (lawan dapat menangkap bidak itu tanpa takut tertangkap balik).
-kelemahan struktur bidak
Bidak yang lemah secara struktur dapat jadi korban Fork atau Skewer lawannya.
-kelemahan penjagaan
Ketika menjaga (mempengaruhi) sebuah petak (terutama petak yang berisi bidak kawan), kadang bidak itu tidak bisa menjaga petak itu selamanya. Contohlah Gin. Seperti yang sudah anda pelajari pada pelajaran-pelajaran terdahulu, Gin sangatlah lemah dalam mempengaruhi sebuah petak. Karena apabila Gin bergerak, maka semua petak yang tadinya terpengaruh jadi tidak lagi terpengaruh. Kin lebih kuat daripada Gin dalam hal pengaruh, karena ke manapun Kin pergi akan selalu ada 2 petak yang tetap terpengaruh. Namun Kin bukan tanpa kelemahan. Anda juga sudah mengetahui bahwa Kin sangat lemah apabila harus mempengaruhi (menjaga) petak pada arah mundur lurusnya (karena ke manapun Kin bergerak, petak yang tadinya ada di arah mundur lurusnya itu tidak akan lagi terjaga / terpengaruhi).

Mari kita lihat contoh cara melakukan Analisa Lapangan.
Keterangan gambar : Gyoku Sente (9i), Kyo Sente (9h, 6g, dan 1f), Kei Sente (8i, 4i, dan 2e), Gin Sente (8h), Kin Sente (7i), Kaku Sente (4h), Fu Sente (9g dan 7g), Gyoku Gote (1a), Kyo Gote (1b), Kei Gote (2a), Gin Gote (1c), Kin Gote (2b dan 4b), Kaku Gote (4f), Hisha Gote (5h), Fu Gote (8f, 5f, dan 3c).
Berdasarkan gambar di atas, mari kita lakukan analisa lapangan untuk kedua pemain!

-kelemahan dan kelebihan petak
Ada beberapa petak yang cukup lemah buat Sente di sini. Setidaknya saya melihat ada dua buah petak, yakni petak 5g dan 1c. Petak 5g mendapat 3 pengaruh Gote, yakni 1 pengaruh dari Fu Gote yang ada di 5f, 1 pengaruh dari Kaku Gote yang ada di 4f, dan 1 pengaruh dari Hisha Gote yang ada di 5h. Sedangkan petak itu hanya mendapat 2 pengaruh Sente, yakni 1 pengaruh dari Kaku Sente yang ada di 4h, dan 1 pengaruh dari Kei Sente yang ada di 4i. Dengan demikian bagi Sente nilai petak itu adalah -1.
Sementara petak 1c juga lemah buat Sente. Itu karena di petak ini ada 4 pengaruh Gote, sedangkan pengaruh Sente hanyalah 2. 4 pengaruh Gote ke petak 1c berasal dari, 1 pengaruh dari Kei Gote 2a, 1 pengaruh dari Kyo Gote 1b, 1 pengaruh dari Kin Gote 2b, dan 1 pengaruh dari Kaku Gote 4f. Sedangkan 2 pengaruh Sente berasal dari Keima Sente 2e (1 pengaruh) dan Kyo Sente 1f (1 pengaruh). Meskipun lemah buat Sente (dan kuat bagi Gote), petak 1c agak menguntungkan bagi Sente karena di petak itu berisi Gin Gote. Petak itu diserang oleh dua bidak Sente, yakni Keima dan Kyo. Keima dan Kyo sendiri jelas Ranknya berada di bawah Gin. Sehingga apabila Sente menangkap Gin Gote itu, entah dengan keima atau Kyosha, maka Sente untung karena dia hanya perlu kehilangan Keima atau Kyosha untuk mendapatkan bidak yang Ranknya lebih baik.

-bidak-bidak yang tidak ter-Uke
Ada beberapa bidak yang tidak ter-Uke. Saya sebutkan dua contoh, yakni Kaku Sente di 4h (bahkan Kaku Sente ini sedang diserang oleh Hisha Gote 5h, Gote dapat menangkap Kaku Sente dengan gratisan) dan Kin Gote di 4b. Dapatkah anda menyebutkan bidak yang tidak ter-Uke lainnya?

-kelemahan struktur bidak
Bidak yang lemah secara struktur, contohnya adalah posisi Kin Gote di 4b dan 2b. Posisi yang seperti itu dapat di-Fork oleh Sente, yakni misal dengan Drop Keima di 3d. Untungnya petak 3d cukup kuat bagi Gote, sehingga apabila Sente Drop Keima di 3d, Gote dapat meng-Uke serangan Sente itu dengan menangkap Keima Sente (yang baru saja di Drop) dengan Fu nya yang ada di 3c. Tapi Sente masih bisa meng-eksploitasi kelemahan struktur Gote itu dengan Drop Gin di 3a bukan?

Contoh lain kelemahan struktur adalah Kaku Gote di 4f dan Kin Gote di 4b. Keduanya berada pada satu garis lurus (berada pada File yang sama). Sente bisa memanfaatkan struktur yang lemah ini misal dengan Drop Kyosha di 4g, untuk men-Skewer Kaku Gote 4f dan Kin Gote 4b. Atau Sente juga bisa saja Drop Hisha di 4d untuk mem-Fork Kaku Gote 4f dan Kin Gote 4b. Nilai plus lagi buat Sente adalah fakta bahwa Kaku Gote 4f dan Kin Gote 4b tidak ter-Uke sama sekali.

-kelemahan penjagaan
Kaku Gote di 4f memberikan tekanan (menyerang) Kin Sente di 7i. Namun Kin Sente 7i itu masih ter-Uke oleh Gin Sente 8h. Tapi karena penjagaan terhadap Kin Sente 7i dilakukan oleh Gin, maka penjagaannya dapat dipatahkan dengan mudah (ingat, apabila Gin bergerak maka petak yang tadinya terjaga jadi tidak lagi terjaga). Gote bisa mencoba langkah Sac untuk mematahkan penjagaan Gin ini. Langkah Sac apa yang bisa dilakukan Gote? Ya benar! Fu 8f ke 8g Nari adalah sebuah langkah Sac yang bagus yang bertujuan mematahkan penjagaan Gin Sente 8h terhadap Kin Sente 7i.

Atau kita bisa juga lihat, bahwa Gin Sente 8h ada di sana untuk meng-Uke petak 8g. Itu artinya Gote tidak bisa mempromosikan Fu nya secara aman. Lagi-lagi itu bukan masalah rumit, karena penjagaan itu dilakukan oleh Gin. Gote bisa mencoba langkah Sac yang lain dengan tujuan yang berbeda kali ini, yakni untuk mempromosikan Fu nya yang ada di 8f. Langkah Sac apa itu? Ya benar! Kaku Gote 4f tangkap Kin Sente 7i Nari, adalah langkah Sac yang bagus. Mau tidak mau, Sente harus menangkap Uma Gote di 7i dengan Gin 8h. Itu karena Kaku 4f tangkap Kin 7i Nari adalah Tsumero (dapat diubah menjadi Tsumi dengan cara Hisha 5h tangkap Gin 8h Nari atau Uma 7i tangkap Gin 8h). Namun seperti yang sudah saya bilang tadi, setelah Gin Sente 8h tangkap Uma Gote 7i, maka Fu Gote 8f bisa promosi ke 8g dengan aman.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar