Halaman

Kamis, 24 November 2011

Pelajaran 20 : Joseki


Pada Pelajaran 20 ini kita akan belajar tentang strategi babak awal (Fuseki). Pada babak awal anda diberikan 2 pilihan, yakni memainkan strategi babak awal sesuai keinginan anda, atau memainkan strategi yang sudah berstandar dan biasa dipakai oleh para pemain Profesional Shogi di Jepang. Strategi babak awal (Fuseki) yang biasa dimainkan oleh pemain Pro di Jepang ini disebut Joseki. Karena keampuhannya, Joseki juga dipakai oleh para pemain amatir (terutama pemain amatir yang kuat) di seluruh dunia. Jadi Fuseki yang kita pelajari pada pelajaran kali ini adalah fuseki yang standard alias Joseki.  
Sebelum anda mempelajari Joseki, perhatikan terlebih dahulu gambar susunan awal Shougi di bawah ini.
Mari kita lakukan analisa lapangan (Angan) terhadap posisi awal masing-masing pemain. Di sini, kita hanya akan coba lakukan analisa terhadap petak yang lemah di camp masing-masing pemain, dan kelemahan penjagaan pada petak di camp masing-masing pemain. Jika anda cukup jeli, maka anda bisa menemukan 4 petak pada camp masing-masing pemain yang tidak terjaga. Yakni petak 8g, 6g, 5g, dan 4g pada Camp Sente; dan juga petak 2c, 4c, 5c, dan 6c pada Camp Gote. Khususnya anda harus berhati-hati dengan petak 8g (pada Camp Sente) dan petak 2c (pada Camp Gote). Kedua petak itu berada satu File dengan Hisha lawan masing-masing. Dan satu petak di belakangnya (petak 8h pada Camp Sente dan petak 2b pada Camp Gote), bercokol Kaku masing-masing pemain.

Saran dari para Master Shougi, selama Hisha lawan masih berada di File (petak vertical) awalnya (File 2 untuk Hisha Sente, dan File 8 untuk Hisha Gote), jangan pindahkan Fu di depan Kaku. Dengan kata lain, jangan pindahkan Fu 8g ke 8f (untuk Sente) dan Fu 2c ke 2d (untuk Gote), selama Hisha lawan masih berada di tempatnya. Sebaliknya, coba lindungi petak 8g (pada Camp Sente) dan petak 2c (pada Camp Gote).   

Sekarang kita akan coba analisa dari kelemahan penjagaan. Secara khusus saya ingin menyoroti petak 8h dan 2h (pada Camp Sente), dan petak 2b dan 8b (pada Camp Gote). Petak-petak tersebut diduduki oleh bidak penting, yakni Kaku dan Hisha. Sebenarnya saya meminta anda untuk lebih menaruh perhatian pada petak-petak itu bukan karena petak itu adalah lokasi Kaku dan Hisha, melainkan karena bidak yang menjaga petak itu. Kaku pada awalnya memang dijaga oleh dua bidak, yakni Hisha dan Gin. Sedangkan Hisha hanya dijaga oleh Gin. Anda tau kan? Gin adalah penjaga yang buruk, karena sekali bergerak Gin kehilangan penjagaannya.

Coba lihat kembali gambar susunan awal di atas. Seandainya 4 langkah pertama yang dilakukan kedua pemain adalah :
  1. Sente menggerakkan Gin 3i ke 4h
  2. Gote menggerakkan Gin 7a ke 6b
  3. Sente menggerakkan Gin 7i ke 6h
  4. Gote menggerakkan Gin 3a ke 4b
Maka anda bisa lihat bahwa baik Kaku maupun Hisha kedua pemain kini sudah tidak ada yang meng-Uke sama sekali.
Jangan salah tafsir! Saya tidak melarang anda untuk menggerakkan Gin pada awal permainan. Hanya saja, setelah saya bahas ini, saya harap anda lebih berhati-hati dalam menggerakkan Gin. Jangan gerakkan Gin (yang meng-Uke Hisha atau Kaku) ketika Hisha atau Kaku anda diserang, dan Gin itu menjadi satu-satunya yang meng-Uke bidak anda tersebut. Jangan sampai anda biarkan bidak-bidak penting anda seperti Hisha dan Kaku tertangkap lawan dengan gratisan. Di awal permainan, kehilangan bidak secara gratisan cukup merugikan, apalagi yang hilang adalah bidak penting. Jadi waspadalah!

Konsep Utama Joseki

Joseki secara umum mempunyai konsep :
-pertukaran Fu (Fu yang ada di depan Hisha). Tujuan pertukaran ini adalah untuk mendapatkan Fu, membebaskan jalur Hisha, dan membebaskan File tersebut dari Fu. Pertukaran Fu berarti baik anda dan lawan sama-sama mendapatkan Fu. Fu yang ditukar adalah Fu di depan Hisha masing-masing pemain. Setelah Fu anda hilang (dan anda juga dapat 1 Fu lawan yang siap di Drop), jalur Hisha lebih bebas. Hisha bisa menyerang langsung ke Camp lawan, dan ini akan mempermudah Hisha promosi. Kehilangan Fu juga punya keuntungan. Dengan Fu hilang, maka ada Fu baru yang bisa di Drop di sepanjang File itu. Tanpa kehilangan Fu, maka anda tidak bisa Drop Fu di sepanjang File tersebut.

-membuat Kakoi (atau bahasa Inggrisnya disebut Castle, atau bahasa Indonesianya disebut Istana). Kakoi berarti pertahanan bagi Gyoku. Shougi adalah permainan racing, yakni perlombaan menangkap Gyoku lawan. Babak awal ini sangat menentukan hasil akhirnya. Semakin baik Kakoi yang dibuat masing-masing pemain, semakin rumit buat lawan untuk menyerangnya, artinya semakin dibutuhkan waktu lama bagi lawan untuk bisa menangkap Gyoku pemain tersebut. Diharapkan hal tersebut akan memberikan waktu yang cukup bagi pemain tersebut untuk bisa menggempur pertahanan lawan dan akhirnya mendahului lawan dalam menangkap Gyoku. Kakoi biasanya dibuat dengan bantuan Gin dan Kin. Standardnya, yang dipakai dalam Kakoi adalah 2 Kin dan 1 Gin, sementara 1 Gin lainnya dipakai untuk menyerang.
Namun ada juga Kakoi yang memakai 1 Kin dan 1 Gin saja. Sementara 1 Gin dan 1 Kin sisanya dipakai untuk menyerang ke Camp lawan. Dan ada juga Kakoi yang memakai semua Gin dan Kin (2 Gin dan 2 Kin). Kakoi yang ini sangat sulit dikalahkan, tapi kompensasinya adalah kekurangan daya serang. Kakoi yang manapun yang anda gunakan, hendaknya sesuai dengan type permainan anda. Yakni apakah anda tipikal pemain yang balance antara pertahanan dan serangan, pemain yang sangat menyerang, atau lebih suka menciptakan kekuatan dahsyat di lini pertahanan sambil menyusun serangan secara perlahan.
Macam-macam Kakoi ini akan saya bahas di Pelajaran 21 dan 22.

Joseki secara umum dibagi ke dalam 2 jenis, yakni Ibisha dan Furibisha. Ibisha sering disebut juga Static Rook, sementara Furibisha sering disebut sebagai Ranging Rook. Saya akan menggunakan istilah Ibisha dan Furibisha saja. Mari kita pelajari satu per satu.

Ibisha

Ibisha adalah jenis Joseki yang dapat dicirikan dengan Hisha yang tidak bergerak di awal-awal permainan. Yang bergerak adalah Fu yang ada di depan Hisha tersebut. Tujuan utamanya adalah bertukar Fu di File 2 untuk Sente, dan Fu di File 8 untuk Gote.
Ciri khas Ibisha berikutnya adalah, Kakoi dibuat di bagian kiri Campnya. Itu artinya Gyoku akan bergerak ke arah kiri, dan membentuk Kakoi di sana.
Ciri khas yang lain adalah pemain yang menggunakan strategi ini akan berusaha untuk mengantisipasi apabila lawan juga menggunakan strategi sama, yakni dengan melindungi petak 8g (pada Camp Sente) atau petak 2c (pada Camp Gote). Caranya dengan menggerakkan Kin dari 6i ke 7h (untuk Sente) atau Kin dari 4a ke 3b (untuk Gote).
Jalur Kaku akan juga dibuka, yakni dengan menggerakkan Fu dari 7g ke 7f (untuk Sente) atau dengan menggerakkan Fu dari 3c ke 3d (untuk Gote). Apabila Kaku kedua pemain saling berhadapan langsung, Ibishatou (pemain yang menggunakan strategi Ibisha) cukup berani untuk melakukan pertukaran Kaku. Sementara bagi seorang Furibishatou (pemain yang menggunakan strategi Furibisha), untuk bertukar Kaku diperlukan perhitungan cermat (seringnya pertukaran Kaku ditolak oleh Furibishatou).

  
Ibisha

Furibisha

Furibisha adalah strategi Joseki yang berciri khas Hisha bergeser ke kiri pada babak awal, dan Gyoku akan membentuk Kakoi di bagian kanan Camp. Furibisha dapat dibagi ke dalam 4 jenis, yakni :

Nakabisha

 Shikenbisha

 Sankenbisha

 Mukaibisha

Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, bahwa Furibishatou (pemain yang mengandalkan strategi opening Furibisha) cenderung berpikir dua kali ketika ditawari lawan untuk bertukar Kaku. Itu karena pada Furibisha punya lebih banyak petak lemah pada Campnya (dibanding Ibisha), yang bisa dimanfaatkan lawannya dengan Drop Kaku untuk mem-fork dua petak lemah sekaligus.

Tipe-tipe Pertandingan

Sebuah umum pertandingan Shougi dapat dibagi menjadi empat macam, berdasarkan tipe Joseki yang digunakan oleh kedua pemain.
-Ai Ibisha, yakni ketika kedua pemain sama-sama memakai strategi Ibisha
-Sente Ibisha vs Gote Furibisha, yakni ketika pemain Sente mengandalkan strategi Ibisha sementara Gote mengandalkan strategi Furibisha
-Sente Furibisha vs Gote Ibihsa, yakni ketika pemain Sente mengandalkan strategi Furibisha sementara Gote mengandalkan strategi Ibisha
-Ai Furibisha, yakni ketika kedua pemain sama-sama mengandalkan strategi Furibisha
Sebenarnya Sente Ibisha vs Gote Furibisha dan Sente Furibisha vs Gote Ibisha dapat digolongkan ke dalam satu tipe pertandingan, yakni Ibisha vs Furibisha.

Ai Ibisha sendiri dapat dibagi lagi ke dalam 4 tipe pertandingan, yakni :
-Aigakari, yakni pertukaran Fu menjadi prioritas utama kedua pemain. Sebelum jalur Kaku terbuka, Fu sudah bertukar terlebih dahulu.
-Kakugawari, pertukaran Kaku terjadi terlebih dahulu sebelum Fu sempat bertukar, sehingga Fu akhirnya tidak jadi bertukar
-Yokofudori, pertukaran Fu terjadi, namun kejadiannya berlangsung setelah jalur Kaku kedua pemain saling terbuka
-Yagura, Joseki ini bertujuan secara spesifik yakni untuk membuat Yagura Kakoi.

Saya akan jelaskan tipe-tipe pertandingan tersebut di lain waktu.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar