Halaman

Senin, 28 November 2011

Pelajaran 24 : Notasi



Notasi adalah cara yang dipergunakan untuk menamai sebuah langkah. Ada dua macam Notasi, yakni notasi lisan dan notasi tertulis. Notasi lisan dibagi menjadi dua, yakni notasi lisan Internasional dan notasi lisan Jepang. Sementara notasi tulisan juga terbagi 2, yakni notasi tertulis Internasional dan notasi tertulis Jepang. Pada pelajaran ini kita hanya akan mempelajari notasi tertulis Internasional, yang banyak digunakan di website Shougi sekarang-sekarang ini.  
Berikut ini rumus notasi Internasional :

(1)(2)(3)(4)(5)

Mari kita bahas satu per satu-satu :

(1) adalah abreviasi (inisial) dari nama bidak yang bergerak atau di Drop.
Berikut ini adalah inisial dari bidak-bidak Shougi :
-          Fu, memiliki inisial P. P diambil dari nama Internasional Fu, yakni Pawn.
-          Kyo, memiliki inisial L. L diambil dari nama Internasional Kyo, yakni Lance.
-          Kei, memiliki inisial N. N diambil dari nama Internasional Kei, yakni Knight.
-          Gin, memiliki inisial S. S diambil dari nama Internasional Gin, yakni Silver.
-          Kin, memiliki inisial G. G diambil dari nama Internasional Kin, yakni Gold.
-          Kaku, memiliki inisial B. B diambil dari nama Internasional Kaku, yakni Bishop.
-          Hisha, memiliki inisial R. R diambil dari nama Internasional Hisha, yakni Rook.
-          Gyoku, memiliki inisial K. K diambil dari nama Internasional Gyoku, yakni King.

Berikut ini adalah inisial dari bidak-bidak promosi Shougi :
-          Tokin, memiliki inisial +P
-          Narikyo, memiliki inisial +L
-          Narikei, memiliki inisial +N
-          Narigin, memiliki inisial +S
-          Uma, memiliki inisial +B
-          Ryu, memiliki inisial +R

(3) adalah diisi tanda minus (-), tanda silang kecil (x) atau tanda bintang (*), tergantung metode (gerak / Drop)
Apabila langkah tersebut adalah menggerakkan bidak yang ada di papan, maka tandanya adalah tanda minus (-). Namun apabila langkahnya adalah Drop bidak, maka tandanya adalah tanda bintang (*). Apabila langkahnya adalah menangkap bidak lawan maka tandanya adalah tanda silang kecil (x).

(4) adalah koordinat petak tujuan gerak / Drop

(5) diisi tanda plus (+), tanda samadengan (=), atau tidak diisi.
Semua itu tergantung pada apa yang terjadi setelah langkah tersebut. Apabila langkah tersebut diikuti juga dengan promosi bidak, maka diisi dengan tanda plus (+). Istilah Jepangnya ini disebut Naru / Nari. Namun apabila langkah tersebut tidak diikuti oleh promosi, maka ada dua kemungkinan :
-apabila tidak promosinya memang dikarenakan tidak bisa atau belum boleh promosi, maka kosongkan saja bagian ini
-apabila pada langkah ini bidak tidak promosi, meski sebenarnya bisa / boleh promosi, maka isi dengan tanda samadengan (=). Dalam istilah jepangnya, bila seorang pemain memilih tidak mempromosikan bidaknya meski itu sebenarnya bisa dilakukan disebut Narazu.

(2) adalah koordinat asal petak
Bagian ini sebenarnya mayoritasnya dikosongkan. Bagian ini baru diisi (dengan koordinat petak asal), apabila langkah tersebut berupa menggerakkan bidak yang ada di papan. Dan sebenarnya ada lebih dari satu bidak sejenis (yang dimiliki pemain yang sama) yang dapat bergerak ke petak itu. Maka untuk menentukan mana bidak yang bergerak ke petak tujuan, digunakan koordinat petak asal pada bagian ini.
Apabila hanya ada satu bidak sejenis yang bisa bergerak ke petak tujuan, maka tidak perlu diisi pada bagian ini. Apabila langkahnya adalah Drop (dan bukan menggerakkan bidak di papan), tentu saja bagian ini dikosongkan.

Mari kita coba ke dalam contoh

Keterangan gambar : Kei Sente (1e), Narigin Sente (4d), Gin Sente (5d dan 6d), Fu Sente (8e dan 9e), Gyoku Gote (1a), Fu Gote (8d)
Berdasarkan gambar di atas, apabila langkah Sente adalah :
-          Keima Drop di 2c, maka notasinya adalah N*2c
-          Keima 1e ke 2c tidak promosi (Narazu), maka notasinya adalah N-2c=
-          Keima 1e ke 2c promosi (Naru), maka notasinya adalah N-2c+
-          Narigin 4d ke 4c, maka notasinya adalah +S-4c. Tidak perlu sebut koordinat petak asal, karena meski ada Gin Sente yang juga bisa ke petak 4c, tapi dalam hal notasi Gin dan Narigin bukan bidak sejenis. Jadi bidak non promosi tidak sejenis dengan bidak promosinya dalam hal Notasi.
-          Gin 5d ke 5c tidak promosi (Narazu), maka notasinya adalah S5d-5c= . Koordinat petak asal disebut juga karena ada Gin Sente juga (bidak sejenis) yang dapat ke petak 5c, yakni Gin di 6d.
-          Gin 6d ke 6c promosi (Naru), maka notasinya adalah S6d-6c+
-          Fu 8e tangkap Fu Gote 8d, maka notasinya adalah Px8d.

Apabila bidak Gote yang bergerak, maka notasinya :
-          Gyoku 1a ke 2a, maka notasinya K-2a
-          Gyoku 1a ke 1b, maka notasinya K-1b
-          Gyoku 1a ke 2b, maka notasinya K-2b
-          Fu 8d tangkap Fu Sente 8e, maka notasinya Px8e

Tidak ada komentar:

Posting Komentar