Halaman

Selasa, 22 November 2011

Pelajaran 17 : Kondisi-kondisi yang Menyebabkan Draw


Peluang Shougi untuk terjadinya draw adalah kecil. Ini dia beberapa kondisi yang dapat menyebabkan draw :


Sennichite

Sennichite adalah kondisi draw yang disebabkan adanya pengulangan langkah, di mana pengulangan langkah itu tidak berupa pengulangan Ote oleh salah satu pemain. Sebelum kita lihat bagaimana yang dinamakan Sennichite, kita akan lihat contoh Ote yang diulang-ulang oleh salah satu pemain (dan kondisi ini dinyatakan pelanggaran, dan pemain yang meng-Ote secara berulang-ulang akan langsung dinyatakan kalah).

Keterangan gambar : Kaku Sente (4e), Gyoku Gote (1b), Fu Gote (1c), Kyo Gote (1a), Keima Gote (2b).
Pada kondisi di atas, terlihat Kaku Sente menyerang Gyoku Gote (Ote). Gote meng-Uke Ote ini dengan cara melarikan Gyoku dari 1b ke 2a. Pada giliran berikutnya, Sente menyerang lagi Gyoku Gote di 2a dengan menggerakkan Kaku dari 4e ke 5d. Ote kembali terjadi. Giliran berikutnya Gote meng-Uke lagi Ote tersebut dengan menggerakkan Gyoku dari petak 2a (kembali) ke petak 1b. Dan Sente kembali menyerang Gyoku Gote di 1b, dengan menggerakkan Kaku dari 5d (kembali) ke petak 4e. Ote kembali terjadi. Perhatikan! Setelah langkah itu, posisi akan kembali persis seperti gambar di atas. Maka langkah itu disebut 1 langkah pengulangan. Dan perhatikan, bahwa langkah salah satu pemain adalah Ote (terus-terusan), yakni langkah Sente. Bisa dikatakan Sente telah melakukan 1 kali Ote yang berulang. Apabila kejadian ini diulangi lagi sampai total 3 kali mengulang, maka Sente dinyatakan kalah. Karena Ote yang berulang-ulang adalah DILARANG!
Bedakan Ote mengulang dan Ote beruntun. Pada Ote beruntun, pengulangan langkah tidak terjadi. Ote beruntun diperbolehkan, dan memang diperlukan dalam proses memperoleh Tsumi.

Sedangkan pengulangan tanpa Ote berulang-ulang contohnya seperti di bawah ini.

Keterangan gambar : Kin Sente (5c), Kin Gote (3a), Gyoku Gote (2a), Kyo Gote (1a), Fu Gote (3b dan 1c), Kei Gote (2b). Sente dapat Drop : 1 Kin. Gote dapat Drop : 1 Kin.
Sekarang giliran Sente. Maka Sente dan Gote akan melakukan langkah secara bergiliran dengan proses sebagai berikut :
  1. Sente Drop Kin di 4b
  2. Gote Drop Kin di 4a
  3. Kin Sente 4b tangkap Kin Gote 3a (OTE)
  4. Kin Gote 4a tangkap Kin Sente 3a
Setelah langkah ke 4 ini, posisinya akan berulang seperti gambar di atas. Silahkan buktikan di software atau papan Shogi asli kalau tidak percaya. Dan ini disebut 1 kali pengulangan. Namun tidak semua langkah Sente menyerang Gyoku Gote (Ote). Sehingga pengulangan jenis ini bukan disebut Ote yang berulang, melainkan disebut sebagai langkah yang berulang saja.

Apabila pengulangan langkah ini dilakukan sampai total 3 kali pengulangan, maka pertandingan akan berakhir imbang (draw). Ini disebut Sennichite.

Contoh lain Sennichite adalah ketika pengulangan langkah terjadi tanpa sama sekali ada Ote dalam prosesnya. Untuk contoh kasus, kita akan menggunakan posisi awal yang sama dengan gambar di atas. Hanya saja kali ini prosesnya berbeda :
  1. Kin Sente 5c ke 5d
  2. Kin Gote 3a ke 4a
  3. Kin Sente 5d ke 5c
  4. Kin Gote 4a ke 3a
Setelah langkah 4 di atas, maka posisi akan kembali berulang persis seperti pada posisi di gambar. Ini disebut 1 kali mengulang. Pengulangan langkah terjadi di mana dalam proses pengulangannya, tidak ada Gyoku yang diserang (tidak ada Ote). Apabila pengulangan ini dilakukan sampai total 3 kali mengulang, maka pertandingan akan berakhir imbang (draw), dan ini disebut juga Sennichite.

Impasse

Kondisi lain yang dapat menyebabkan Draw adalah Impasse. Kondisi ini bisa didefinisikan di mana ketika kedua Gyoku sudah tidak mungkin lagi ditangkap lawan masing-masing, maka kedua pemain akan sepakat untuk menyatakan pertandingan draw. Syarat untuk bersepakat itu adalah ketika Gyoku kedua pemain sama-sama berada di Zona Promosi. Dan Gyoku keduanya dilindungi oleh pasukannya dengan ketat, sehingga Gyoku sangat sulit untuk dimatikan.

Kesepakatan untuk menyatakan pertandingan draw berdasarkan kondisi di atas, didahului dengan penghitungan Impasse. Pada penghitungan Impasse, yang dihitung adalah bidak kedua pemain (baik yang ada di papan maupun di Drop Zone). Namun Gyoku tidak dihitung nilainya.
-untuk Hisha, Kaku, Ryu, dan Uma, masing-masing nilainya 5 poin
-untuk Fu, Kyo, Kei, Gin, Kin, Tokin, Narikyo, Narikei, dan Narigin masing-masing nilainya 1 poin.
Setelah dilakukan penghitungan, lalu dilihat hasilnya. Pemain yang memperoleh skor 23 atau kurang dari itu, maka dinyatakan kalah. Sedangkan apabila kedua pemain skornya lebih dari 23, maka pertandingan Draw.

Sekarang mari kita lihat contoh kasusnya.
Keterangan gambar : Gyoku Sente (9a), Tokin Sente (7a, 8a, 7b, 8b, 7c, 8c, dan 9c), Narikyo Sente ( 6a), Narikei Sente (9b), Uma Sente (6b), Ryu Sente (6c), Gyoku Gote (1i), Kin Gote (2i), Narigin Gote (3i), Narikei Gote (4i dan 2h), Tokin Gote (1h, 3h, 1g, 2g, dan 3g), Uma Gote (4h), Ryu Gote (4g).
Bidak yang dapat di Drop Sente : 2 Kin, 1 Gin, 1 Kei, 1 Kyo, dan 3 Fu.
Bidak yang dapat di Drop Gote : 1 Kin, 2 Gin, 2 Kyo, dan 3 Fu.
Berdasarkan gambar di atas, Sente dan Gote sepakat untuk mengadakan penghitungan Impasse karena Gyoku keduanya sama-sama tidak mungkin dimatikan lawan masing-masing. Maka skornya adalah :

Skor Sente
-bidak yang ada di papan :
--7 Tokin = 7 x 1 poin = 7 poin
--1 Narikyo = 1 x 1 poin = 1 poin
--1 Narikei = 1 x 1 poin = 1 poin
--1 Uma = 1 x 5 poin = 5 poin
--1 Ryu = 1 x 5 poin = 5 poin
--Total skor bidak di papan = 7 + 1 + 1 + 5 + 5 = 19 poin

-bidak yang di Drop Zone :
--2 Kin = 2 x 1 poin = 2 poin
--1 Gin = 1 x 1 poin = 1 poin
--1 Kei = 1 x 1 poin = 1 poin
--1 Kyo = 1 x 1 poin = 1 poin
--3 Fu = 3 x 1 poin = 3 poin
--Totak skor bidak di Drop Zone = 2 + 1 + 1 + 1 + 3 = 8 poin

-Total skor Sente = total skor bidak di papan + total skor bidak di Drop Zone = 19 + 8 = 27 poin

Skor Gote
-bidak yang ada di papan :
--1 Kin = 1 x 1 poin = 1 poin
--1 Narigin = 1 x 1 poin = 1 poin
--2 Narikei = 2 x 1 poin = 2 poin
--5 Tokin = 5 x 1 poin = 5 poin
--1 Uma = 1 x 5 poin = 5 poin
--1 Ryu = 1 x 5 poin = 5 poin
--Total skor bidak di papan = 1 + 1 + 2 + 5 + 5 + 5 = 19 poin

-bidak di Drop Zone :
--1 Kin = 1 x 1 poin = 1 poin
--2 Gin = 2 x 1 poin = 2 poin
--2 Kyo = 2 x 1 poin = 2 poin
--3 Fu = 3 x 1 poin = 3 poin
--Totak skor bidak di Drop Zone = 1 + 2 + 2 + 3 = 8 poin

-Total skor Gote = total skor bidak di papan + total skor bidak di Drop Zone = 19 + 8 = 27 poin

Karena kedua pemain sama-sama memperoleh poin lebih dari 23, maka pertandingan dinyatakan imbang (draw). Draw dengan kondisi semacam ini disebut Impasse.

Kondisi di Mana Tidak Ada Gerakan Legal

Keterangan gambar : Gyoku Sente (9i), Tokin Gote (9g, 8g, 7g, 7h, dan 7i), Gyoku Gote (5a). Bidak yang dapat di Drop Sente : tidak ada.
Bidak yang dapat di Drop Gote : 13 Fu, 4 Kyo, 4 Kei, 4 Gin, 4 Kin, 2 Kaku, dan 2 Hisha.
Sekarang giliran Sente. Terlihat bahwa karena Sente tidak punya bidak untuk di Drop, maka Sente tidak bisa Drop. Dan karena bidaknya di papan satu-satunya yang tersisa hanya Gyoku, maka Sente hanya bisa menggerakkan Gyoku. Namun ke manapun Gyoku akan melangkah, semuanya gerakan illegal. Dalam Shogi, apabila Gyoku melangkah ke petak yang dipengaruhi bidak lawan, maka pemain pemilik Gyoku tersebut dikatakan melakukan gerakan illegal.

Apabila dalam sebuah kesempatan, seorang pemain tidak dapat melakukan langkah legal sama sekali (sama seperti contoh kasus Sente gambar di atas), maka pemain tersebut dinyatakan kalah. Hal ini jelas berbeda dengan permainan catur, di mana dalam catur apabila salah seorang pemain tidak dapat melakukan langkah legal (pada gilirannya), maka pertandingan akan berakhir dengan draw.
Sedangkan di Shogi, pertandingan akan berakhir dengan kekalahan pemain yang tidak bisa melakukan langkah legal. Dan kemenangan jadi milik lawannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar